KALTENGLIMA.COM - Diabetes mellitus, atau yang lebih dikenal sebagai kencing manis, sering dianggap sebagai penyakit yang umum terjadi pada orang dewasa.
Namun, faktanya, diabetes juga bisa menyerang anak-anak dan remaja.
Penting bagi kita untuk mengenali tanda-tanda diabetes sejak dini, terutama pada usia muda, agar penanganan bisa dilakukan secara tepat dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
Baca Juga: Kenapa Orang Indonesia Tidak Bisa Bahasa Belanda?
Diabetes adalah kondisi kronis di mana tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin dengan baik.
Insulin adalah hormon yang berfungsi mengubah gula darah menjadi energi. Ketika kadar gula darah terlalu tinggi, berbagai masalah kesehatan dapat timbul.
Baca Juga: Sekjen PDIP akan Penuhi Panggilan KPK pada 20 Agustus, Bahas Apa?
Ciri-Ciri Diabetes di Usia Muda
Gejala diabetes pada remaja mungkin tidak selalu jelas atau sama seperti pada orang dewasa. Beberapa ciri umum yang perlu diwaspadai antara lain:
- Sering buang air kecil: Terutama di malam hari. Hal ini terjadi karena tubuh berusaha membuang kelebihan gula darah melalui urine.
- Rasa haus yang berlebihan: Tubuh berusaha mengganti cairan yang hilang akibat sering buang air kecil.
- Rasa lapar yang terus-menerus: Meskipun sudah makan, rasa lapar tetap terasa karena tubuh tidak dapat mengubah gula menjadi energi.
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja: Ini terjadi karena tubuh membakar lemak dan otot untuk mendapatkan energi.
- Kelelahan: Tingkat energi menurun karena sel-sel tubuh tidak mendapatkan cukup glukosa.
- Penglihatan kabur: Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak lensa mata.
- Luka yang sulit sembuh: Sistem kekebalan tubuh yang terganggu dapat memperlambat proses penyembuhan luka.
- Gatal-gatal pada kulit: Terutama di area selangkangan dan ketiak.
- Sering infeksi: Infeksi saluran kemih, kulit, dan jamur merupakan komplikasi umum pada penderita diabetes.
Baca Juga: HUT ke-79 RI, Harga Emas Hari Ini Melambung Naik!
Penyebab Diabetes pada Usia Muda
- Diabetes tipe 1: Sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas.
- Diabetes tipe 2: Tubuh menjadi resisten terhadap insulin atau pankreas tidak menghasilkan cukup insulin.
- Diabetes gestasional: Diabetes yang terjadi selama kehamilan.
Baca Juga: Jokowi Ajak Surya Paloh Keliling Usai Upacara HUT RI di IKN
Faktor Risiko
- Riwayat keluarga: Memiliki anggota keluarga dengan diabetes meningkatkan risiko.
- Kelebihan berat badan atau obesitas: Terutama pada diabetes tipe 2.
- Kurang aktivitas fisik: Gaya hidup yang kurang aktif dapat meningkatkan risiko resistensi insulin.
- Kondisi medis tertentu: Seperti sindrom polikistik ovarium (PCOS) atau tekanan darah tinggi.
Artikel Terkait
Ed Sheeran Beli Klub Utama Elkan Baggott Ipswich Town, Segini Besaran Sahamnya
Malam Ini, Tri Suaka dan Nabila Maharani Hibur warga Murung Raya, Catat Jamnya
4 Tersangka Ditetapkan KPK Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Kapal di PT ASDP
Heboh! Penyewa Kos Nunggak 2 Bulan, Ternyata Kamar Jadi Tambak Lobster di Malang
Bos PIK Akui Kagum Lihat IKN