Benarkah Tidur Dilantai Tanpa Alas Bikin Rematik? Ini Penjelasan Dokter

photo author
- Selasa, 20 Agustus 2024 | 08:39 WIB
Ilustrasi: rematik, jenis radang sendi yang sering terjadi dan cara pencegahan (Pixabay/u_if8o5n0ioo)
Ilustrasi: rematik, jenis radang sendi yang sering terjadi dan cara pencegahan (Pixabay/u_if8o5n0ioo)

 

KALTENGLIMA.COM - Anggapan umum menyatakan, sering tidur di lantai tanpa alas dapat berisiko terkena rematik. Saking seringnya beredar, masyarakat awam kerap percaya begitu saja tanpa mencari info lebih dulu.

Rematik atau rheumatoid arthritis umumnya menimbulkan gejala nyeri pada anggota tubuh tertentu, seperti jari-jari, tangan, lutut, dan kaki. Begitu juga setelah bangun dari tidur di lantai, biasanya anggota badan terasa pegal-pegal. Oleh sebab itu, tak sedikit yang mengaitkannya dengan rematik.

Baca Juga: Taruna Ikrar Jadi Kepala BPOM, Akan Atur Harga Obat Mirip Negara Tetangga

Dokter spesialis orthopedi dan traumatologi, dr Liauw Roger Leo, SpOT, menjelaskan, sering tidur di lantai tanpa alas tak menyebabkan rematik. Gangguan rematik atau rheumatoid arthritis termasuk kondisi autoimun yang mengakibatkan peradangan pada sendi.

"Itu kondisi kelainan pada sendi inflamasi yang sebenarnya harus ditemukan itu rheumatoid factor jadi dia seperti kayak autoimun sebenarnya," tutur dr Roger.

Lebih lanjut dr Roger menyebutkan, rematik hanya bisa dideteksi lewat pemeriksaan lab seperti Rheumatoid Factor (RF). Hasil pemeriksaan lab harus lebih dahulu menunjukkan hasil positif untuk bisa dikatakan terkena rematik.

Baca Juga: Breaking News! Marselino Ferdinan Resmi Gabung di Klub Oxford United, Klub Milik Pengusaha Indonesia

"Jadi dia harus ada RF atau pemeriksaan lab harus positif dulu baru disebut rematik atau rheumatoid. Tanpa itu kita nggak bisa mengatakan bahwa seseorang mengalami rematik," sambungnya.

Penyebab Rematik

Dilansir Cleveland Clinic, para ahli tak mengetahui pasti apa penyebab rematik. Tapi mereka menduga penyakit itu mungkin dipicu oleh variasi genetik tertentu. Faktor non genetik meliputi hormon serta paparan terhadap iritan dan polutan juga disebut bisa meningkatkan risiko rematik.

Rematik termasuk kondisi autoimun. Sistem imun yang seharusnya melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit, justru menyerang sendi yang sehat. Rematik dapat juga menyebabkan masalah pada jantung, paru-paru, saraf, mata, dan kulit.

Baca Juga: Daftar 25 Anggota DPRD Murung Raya Terpilih Periode 2024-2029 yang Akan Dilantik, 8 Merupakan Wajah Baru

Risiko Tidur di Lantai tanpa Alas

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X