KALTENGLIMA.COM - Wabah Mpox atau cacar monyet akhir-akhir ini disorot usai terjadi peningkatan kasus yang signifikan di Kongo sampai negara Afrika lainnya. Menyusul hal itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan wabah Mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat global untuk kedua kalinya dalam dua tahun.
Terlebih negara tetangga RI, Thailand, juga telah melaporkan kasus pertama Mpox clade 1b yang mematikan. Ini merupakan kasus Mpox varian clade 1b pertama di Asia. Kasus itu menimpa seorang pria Eropa berusia 66 tahun yang sudah melakukan perjalanan ke wilayah risiko tinggi.
Sebagai bentuk antisipasi pencegahan Mpox, pemerintah Indonesia juga memperketat pintu masuk. Hal itu disampaikan langsung oleh Adyatama Kepariwisataan dan Ekraf Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Nia Niscaya.
Baca Juga: Jelang Rilis Iphone 16, Harga Iphone 15 di Indonesia Turun Drastis
"Tadi pagi saya mendapatkan informasi dari Dirjen Perhubungan Udara bahwa berdasarkan antisipasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan akan dilakukan kembali prosedur di bandara terutama yang direct flight," ucapnya.
"Kemudian juga aplikasi eHAC akan diberlakukan kembali sebagai bentuk antisipasi wabah Mpox. Artinya secara negara destinasi di pintu-pintu itu Kemenkes sudah alert dan akan memberlakukan seperti waktu COVID," imbuhnya lagi.
Di lain sisi, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebutkan sampai saat ini belum ditemukan varian clade 1b di Indonesia. Menurutnya varian Mpox yang ada di Indonesia ialah clade 2 dengan tingkat keparahan yang lebih rendah dibandingkan clade 1b.
Baca Juga: Kembali Terulang, Chat Room Telegram Korea Berisi Konten Dewasa
Menkes menuturkan, sepanjang 2024 baru ditemukan 12 hingga 14 kasus Mpox di Indonesia dan sampai kini belum ditemukan lagi kasus baru. Dirinya juga mengimbau masyarakat untuk tak perlu khawatir yang berlebihan soal penyakit Mpox.
"Belum ada lagi akhir-akhir ini. Kemarin ada 1 potensi ya tapi sekarang sedang dicek apakah itu benar-benar Mpox atau bukan," imbuh Menkes saat ditemui di Jakarta Pusat, Senin (26/8).
"Karena kemarin itu ditemukan 4, tapi 3 kasusnya ternyata bukan. Dan satu kasusnya saat ini sedang dicek di lab," lanjutnya lagi.
Baca Juga: Inilah Manfaat Daun Bidara untuk Kesehatan dan Efek Sampingnya Sebelum Dikonsumsi
Artikel Terkait
4 Dampak Bahayanya Gas Air Mata Bagi Kesehatan yang Perlu Diwaspadai
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Tidak Makan Nasi, Bisa Turunkan Berat Badan?
Mantap! Pelajar SD Asal Murung Raya Juara Dua Lomba Bertutur Tingkat Provinsi Kalteng
Ketua DPRD Murung Raya Apresiasi Kesiapan Polres Antisipasi Kerawanan Pilkada
Hadapi Pilkada, DPRD Barito Utara Ajak Masyarakat Jaga Kondusifitas Daerah