Imbas Covid Naik Lagi Warga Malaysia Borong Masker, RI Akan Ikut ‘Panic Buying’ ?

photo author
- Rabu, 28 Agustus 2024 | 11:09 WIB
Ilustrasi masker. (Google)
Ilustrasi masker. (Google)

 

KALTENGLIMA.COM - Indonesia kembali diterpa kenaikan kasus COVID-19, bersamaan dengan negara tetangga yaitu Singapura dan Malaysia. Kementerian Kesehatan RI melaporkan kasus COVID-19 di Indonesia naik 80 persen tercatat sepanjang 28 November hingga 2 Desember 2023.

Di Malaysia, masyarakat saat ini berbondong-bondong membeli masker imbas melonjaknya kasus COVID-19. Sebagaimana dilaporkan oleh salah satu manufaktur alat kesehatan di Malaysia yakni Ideal Healthcare, penjualan masker meningkat 'sangat tinggi' dalam beberapa waktu terakhir. Menurutnya, masyarakat mungkin sengaja menimbun masker gegara COVID-19 kembali meroket.

Lalu bagaimana dengan situasi di Indonesia? Melihat kenaikan kasus COVID-19, akankah 'panic buying' masker dan hand sanitizer akan kembali terjadi di Indonesia?

Baca Juga: Waspada! Ini Dia 5 Ciri Khas Cacar Monyet yang Harus Diketahui

dr Erlina Burhan, SpP(K), Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus spesialis paru RS Persahabatan membenarkan kasus COVID-19 di Indonesia memang meningkat hingga sampai kali lipat selama Oktober hingga November tahun ini. Tetapi perihal potensi panic buying, ia meyakini hal itu tak akan terjadi di Indonesia kali ini.

"Bangsa Indonesia panic buying tidak, karena (dulu) penyakit baru, lalu video-video terlihat orang bergelimpangan. Sekarang kan kita sudah mengerti, masyarakat sudah pintar sekarang," tuturnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (7/12/2023).

"Saya merasa masyarakat Indonesia lebih tinggi literasinya sejak ada COVID. Mereka membaca, mendengarkan kondisi lain, update sekali. Jadi saya rasa tidak akan terjadi panic buying karena masker sudah biasa, hand sanitizer mudah didapat," pungkas dr Erlina.

Baca Juga: Gyeongseong Creature Season 2 Rilis Poster, Intip Tanggal Tayangnya

Dalam kesempatan itu juga, dr Erlina menyampaikan jika kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia kali ini bukan hanya berkenaan dengan penyebaran varian Eris EG.5 sebagaimana di Singapura, melainkan sebab antibodi masyarakat yang menurun. Pasalnya, tingkat proteksi vaksin COVID-19 memang bisa menurun dalam waktu 6 hingga 12 bulan usai suntikan terakhir.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X