KALTENGLIMA.COM - Dr. Mila Maidarti, Sp.OG, Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi dari Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa terapi pil KB untuk mengatasi Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) pada remaja wanita tidak akan mengganggu kesuburan atau menyebabkan rahim menjadi kering. Menurutnya, pil KB dapat diberikan seumur hidup dan jika penggunaannya dihentikan, kesuburan akan kembali normal.
Pil KB sering digunakan untuk membantu memperbaiki siklus menstruasi pada remaja yang mengalami PCOS, sambil menjalani perubahan gaya hidup seperti menurunkan berat badan dan mengontrol kadar gula darah.
Terapi ini biasanya berlangsung selama tiga bulan, dan dapat dihentikan menjelang pernikahan jika pasien berencana untuk hamil.
Baca Juga: Benarkah Makan Ikan 2x Seminggu Bisa Sehatkan Jantung?
Dr. Mila juga menekankan pentingnya modifikasi gaya hidup setelah melahirkan, karena PCOS dapat menyebabkan siklus menstruasi kembali tidak teratur.
Saat menyusui, pil KB tidak disarankan karena dapat mempengaruhi produksi ASI, dan alternatif seperti olahraga dan diet protein tinggi dianjurkan.
Ia juga menyoroti bahwa pemberian metformin pada pasien PCOS yang menyusui tidak lagi dianjurkan karena risiko obesitas pada anak, sehingga pengaturan diet rendah gula menjadi alternatif yang lebih aman.
Baca Juga: 5 Manfaat Tak Terduga dari Latihan Plank Rutin Saat Olahraga
Kesadaran dini mengenai gejala PCOS, seperti siklus haid tidak teratur, peningkatan berat badan, dan perubahan kulit, sangat penting bagi ibu yang memiliki anak remaja untuk mencegah kondisi yang lebih serius.
Artikel Terkait
Gaya Hidup Cepat dan Dampaknya di Lambung
Kopi dan Rebahan: Benarkah Berbahaya untuk Kesehatan Hingga Sebabkan Kanker?
Tips Menghilangkan Sakit Gigi Berlubang, Yuk Simak Agar Tidak Kambuh Lagi