KALTENGLIMA.COM - Stroke adalah kondisi medis kritis yang memerlukan penanganan cepat karena dapat berdampak serius pada kualitas hidup. Penting untuk mengenali gejala awal stroke agar dapat mendapatkan perawatan yang tepat.
Gejala ini dapat diingat dengan akronim BEFAST: keseimbangan (Balance), gangguan penglihatan (Eyes), wajah terkulai (Face), kesulitan mengangkat lengan (Arms), kesulitan bicara (Speech), dan waktu (Time) untuk segera menghubungi layanan darurat jika tanda-tanda ini muncul.
Terdapat dua jenis utama stroke: stroke iskemik dan stroke pendarahan. Stroke iskemik terjadi ketika aliran darah ke otak terhambat oleh gumpalan darah.
Baca Juga: Manfaat Konsumsi Kacang Pistachio untuk Kesehatan Mata
Penanganan utama untuk kondisi ini adalah trombolisis, yang bertujuan melarutkan gumpalan tersebut. Selain itu, prosedur trombektomi juga dapat dilakukan untuk mengangkat trombus dan mengembalikan aliran darah normal.
Di sisi lain, stroke pendarahan terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak. Penanganan stroke pendarahan berfokus pada stabilisasi pasien dan pengendalian tekanan darah.
Dalam kasus yang parah, mungkin diperlukan prosedur bedah seperti kraniotomi untuk mengangkat hematoma atau mengontrol sumber perdarahan.
Baca Juga: Ini Dampaknya Usai Thailand Temui Residu Berbahaya pada Anggur Shine Muscat
Pencegahan stroke sangat penting dan dapat dilakukan dengan mengelola faktor risiko serta menjalani gaya hidup sehat. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tanda-tanda stroke dan pentingnya penanganan cepat juga merupakan langkah krusial.
Edukasi publik mengenai gejala stroke dan tindakan yang harus diambil saat gejala muncul dapat membantu meningkatkan pemahaman dan respons terhadap situasi darurat ini.
Artikel Terkait
Bukan Cuma Segar, Ini Lima Manfaat Melon Bagi Kesehatan
Catat! Lima Minuman Ini Bisa Bantu Atasi Bad Mood yang Bisa Memperbaiki Suasana Hati
Ini Dampaknya Usai Thailand Temui Residu Berbahaya pada Anggur Shine Muscat