Berbeda dengan Thailand, Bapanas Tak Temukan Kandungan Berbahaya di Anggur Muscat Impor

photo author
- Minggu, 3 November 2024 | 12:23 WIB
Buah impor anggur muscat yang viral (IG @buahsae)
Buah impor anggur muscat yang viral (IG @buahsae)

 

KALTENGLIMA.COM -  Sejumlah lembaga pangan Indonesia merespons terkait temuan Thailand atas cemaran pestisida dan residu kimia berbahaya dalam anggur muscat impor. Sejauh ini tidak ditemukan cemaran pestisida di anggur muscat yang beredar di Indonesia.

Badan Pangan Nasional baru-baru ini melakukan uji cepat (rapid test) residu pestisida pada anggur Shine Muscat. Hasil uji cepat yang dilakukan Bapanas di hampir 100 titik kab/kota menunjukkan 90 persen negatif residu pestisida.

Sedangkan 10 persen lainnya ada kandungan residu dalam jumlah aman sehingga bisa dikonsumsi.

Baca Juga: 3 Orang Tersangka Baru Kasus Judol Komdigi Ditangkap Polisi, Total Jadi 14 Orang

"Hasil uji rapid test yang dilakukan oleh OKKP ini menunjukkan bahwa anggur muscat yang beredar saat ini aman dikonsumsi, karena dari semua uji rapid tersebut dalam jumlah aman. Sebagian sampel tersebut tetap kami kirim ke laboratorium untuk memastikan kandungannya," ujar Plh. Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Yusra Egayant dalam keterangannya.

Walaupun hasil pengujian cepat menunjukkan anggur itu aman dikonsumsi, NFA juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menerapkan hal-hal pencegahan sebelum konsumsi buah anggur antara lain: pilih anggur yg memiliki izin edar; cuci dengan air mengalir yang bersih sebelum dikonsumsi.

Di lain sisi Badan Karantina Indonesia (Barantin) menegaskan seluruh komoditas yang masuk ke Indonesia baik itu hewan, ikan dan tumbuhan juga buah sudah melalui proses pengawasan dan pemeriksaan badan karantina.

Baca Juga: Apresiasi Polri Bongkar Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie: Saya Dukung!

Data dari Pusat Data dan Sistem Informasi Badan Karantina Indonesia merinci bahwa total sertifikasi pemasukan impor anggur ke Indonesia dari Januari hingga September 2024 adalah sebanyak 78.538 ton dari berbagai negara seperti dari China, Australia, Peru, Chile, dan India. Khusus untuk Anggur Muscat dari China, jumlah pemasukan sesuai sertifikasi karantina yakni sebanyak 681 ton selama periode Januari hingga September 2024.

"Hasil monitoring terhadap produk impor buah anggur oleh Barantin hingga saat ini menunjukkan hasil dibawah ambang batas residu," beber Barantin.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X