KALTENGLIMA.COM - Kerap merasa ngantuk dan lelah di siang hari ketika beraktivitas? Bisa jadi kondisi ini bukan sekadar kelelahan, tapi bisa juga ada hubungannya dengan kondisi serius.
Penelitian terbaru menunjukkan jika rasa kantuk ekstrem setiap hari dan kurangnya semangat untuk beraktivitas mungkin merupakan indikasi peringatan dini penyakit terkait demensia.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology pada tahun 2024 menunjukkan jika kaitan ini dikenal sebagai motoric cognitive risk (MCR) syndrome atau sindrom risiko kognitif motorik yang mungkin muncul pada orang sebelum tanda-tanda demensia.
Baca Juga: Beredar Foto Ole Romeny Cek Kesehatan di Indonesia, Sedang Jalani Proses Naturalisasi?
Dilansir dari Times of India, motoric cognitive risk (MCR) merupakan kondisi yang menurut para ahli bisa bertindak sebagai tanda peringatan demensia. Pasien MCR seringkali mempunyai kombinasi kesulitan memori dan kecepatan berjalan yang berkurang, namun mereka tak mengalami demensia atau keterbatasan mobilitas yang parah.
Kondisi yang relatif kecil itu tampaknya menjadi hubungan antara gangguan kognitif dini dan gejala demensia yang lebih parah. Pada sebuah studi baru-baru ini, para peneliti mengamati pasien yang berusia di atas 76 tahun yang melaporkan kantuk berlebihan setiap hari dan kurangnya keinginan.
Mereka menemukan jika orang-orang ini jauh lebih mungkin terkena MCR. Mengenali MCR sejak dini bisa menjadi langkah yang sangat penting dalam memperlambat atau bahkan mencegah perkembangan demensia.
Salah satu indikator utama yang menjadi fokus para peneliti ialah rasa kantuk berlebihan di siang hari, yang bisa berkisar dari kesulitan untuk tetap terjaga saat makan atau berkumpul dengan teman hingga merasa terus-menerus mengantuk di siang hari.
Dalam penelitian itu, orang yang sering mengalami rasa kantuk seperti itu memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar untuk mengalami MCR dibandingkan dengan mereka yang tak melaporkan masalah ini.
Walaupun penelitian ini tak mengklaim jika rasa kantuk secara langsung menyebabkan MCR, penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat. Ini berarti mereka yang terus-menerus mengantuk di siang hari mungkin perlu memeriksakan pola tidur dan kesehatan kognitif mereka.
Baca Juga: Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK Terkait Aktivitas Ilegal
Artikel Terkait
Inilah Manfaat Melimpah Buah Duku untuk Kesehatan
Jangan Anggap Sepele, Ini Lima Manfaat Buah Salak Bagi Kesehatan
5 Bahan Alami yang Dipercaya Bisa Kecilkan Ukuran Batu Ginjal Tanpa Operasi
BPS Catat Orang Indonesia Habiskan Rp12,3 di 2024, Beli Apa Aja?
Apa Itu FOMO? Kenali Gejala dan Dampak Negatifnya