KALTENGLIMA.COM - Polusi udara yang belakangan memburuk di Jakarta dan sekitarnya, seperti Tangerang, telah mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan.
Pada Minggu, 17 November 2024, data IQAir mencatat indeks kualitas udara (AQI) di wilayah ini melebihi angka 200, yang tergolong sangat buruk.
Kondisi ini berlanjut pada Senin, 18 November 2024, dengan AQI di atas 100, yang masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Baca Juga: Melly Goeslaw Dorong RUU Hak Cipta Masuk dalam Prolegnas 2025
Menurut Dr. Sukamto Koesnoe, Ketua Satgas Vaksinasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), polusi udara dapat memperburuk kesehatan paru-paru dan menjadi salah satu faktor risiko penyakit pneumonia.
Pneumonia, yang juga dikenal sebagai "paru-paru basah," adalah peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur.
Dampak Polusi Udara terhadap Risiko Pneumonia
1. Kerusakan Sistem Pertahanan Tubuh Lokal
Polusi udara merusak sistem perlindungan lokal tubuh, seperti lapisan mukosa di saluran napas. Hal ini memudahkan masuknya kuman penyebab infeksi ke dalam saluran pernapasan.
Baca Juga: Kunjungi Posko Pengungsi Lewotobi, Kapolri: Layanan Kesehatan Posko Sudah Ada
2. Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh
Paparan polusi udara yang berkepanjangan dapat melemahkan sistem imun, sehingga tubuh lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi yang memicu pneumonia.
3. Peningkatan Risiko pada Kelompok Rentan
Anak-anak, lansia, dan orang dengan penyakit kronis memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia akibat paparan polusi udara.
Artikel Terkait
Tragis! Petir Sambar Empat Warga Tasikmalaya, Satu Korban Meninggal
Waspada! Gunung Lewotobi Laki-laki Keluarkan Awan Guguran Hingga 1 Km
Banjir Rob di Jakarta Utara Ganggu Operasional KRL, 6 Perjalanan Dihentikan
Kunjungi Posko Pengungsi Lewotobi, Kapolri: Layanan Kesehatan Posko Sudah Ada