KALTENGLIMA.COM - Petai, atau dalam nama ilmiahnya “Parkia speciosa”, merupakan salah satu bahan makanan yang populer di Indonesia. Umumnya, petai digunakan sebagai pelengkap dalam hidangan seperti sambal, campuran kentang dan hati ayam, atau bahkan dimakan mentah. Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara dan memiliki aroma yang sangat khas.
Selain rasanya yang unik, petai memiliki kandungan nutrisi yang kaya, seperti vitamin, mineral, polifenol, fitosterol, dan flavonoid. Kandungan ini memberikan manfaat kesehatan, termasuk peran petai dalam pengobatan tradisional untuk diabetes.
Ekstrak dari polong dan biji petai diketahui mengandung senyawa antioksidan yang tinggi, yang berguna untuk membantu regulasi kadar gula darah.
Baca Juga: Tak Perlu Buru-buru ke Dokter, Bahan Alami Ini Ampuh Redakan Batuk dan Tenggorokan Gatal
Menurut dr. Inggrid, zat aktif dalam petai, seperti polifenol dan serat, membantu menurunkan gula darah melalui berbagai mekanisme, salah satunya dengan menghambat aktivitas enzim alfa glukosidase.
Selain itu, serat dalam petai juga mendukung sistem pencernaan yang sehat.
Manfaat serupa juga ditemukan pada petai cina, jenis petai lainnya yang dapat membantu menstabilkan kadar gula darah.
Baca Juga: Tips Aman Liburan Bagi Penderita Diabetes, Lakukan Hal Ini!
Meski demikian, konsumsi petai perlu dibatasi. Kandungan purin yang cukup tinggi dalam petai dapat memicu peningkatan kadar asam urat jika dikonsumsi secara berlebihan.
Dalam jangka panjang, konsumsi petai yang tidak terkontrol juga berpotensi merusak fungsi ginjal.
Oleh karena itu, dr. Inggrid menyarankan agar petai dikonsumsi dengan bijak dan dalam jumlah yang wajar untuk menghindari efek samping tersebut.
Artikel Terkait
Mengenal Grapefruit: Buah Mirip Jeruk Bali yang Kaya Nutrisi
Tak Hanya Enak, Ternyata 5 Makanan Ini Dapat Mencegah Kanker di Usia Muda
Tren ‘Earpods Berdarah’: Bukan Tentang Musik Favorit, Tapi Benar Bisa Terjadi Karena Hal Ini
Tips Aman Liburan Bagi Penderita Diabetes, Lakukan Hal Ini!