HMPV Muncul di RI, Ketahui Waktu Inkubasi dan Risiko Penyebarannya

photo author
- Rabu, 8 Januari 2025 | 16:57 WIB
Human Metapneumovirus (HMPV)
Human Metapneumovirus (HMPV)

KALTENGLIMA.COM - Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan bahwa Human Metapneumovirus (hMPV), yang sedang merebak di China, sebenarnya sudah lama ada di Indonesia.

Virus ini sering ditemukan pada kasus anak-anak dan memiliki karakteristik yang serupa dengan flu. Sistem kekebalan tubuh manusia sudah mengenali virus ini sejak lama, sehingga mampu meresponsnya dengan baik.

Berbeda dengan COVID-19 yang baru muncul beberapa tahun terakhir, hMPV adalah virus lama yang telah ada sejak tahun 2001 dan telah menyebar ke seluruh dunia sejak saat itu.

Baca Juga: Tips Dokter Paru: Cara Efektif Mencegah Penularan Virus HMPV

Menurut Menkes, virus ini bukanlah virus yang mematikan, dan hingga kini tidak menimbulkan ancaman serius. Gejala hMPV meliputi batuk, demam, pilek, dan sesak napas, mirip dengan flu biasa.

Menurut Dicky Budiman, seorang epidemiolog dari Griffith University, Australia, masa inkubasi hMPV berkisar antara tiga hingga enam hari.

Virus ini menular melalui droplet saat batuk atau bersin, kontak fisik seperti bersalaman atau berpelukan, serta menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi.

Baca Juga: Awas! Kebiasaan Sepele Ini Ternyata Berisiko Merusak Otak

Waktu pemulihan umumnya membutuhkan tiga hingga tujuh hari, tergantung pada kekuatan sistem kekebalan tubuh seseorang.

Pada individu dengan imunitas yang baik, pemulihan cenderung lebih cepat. Namun, bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan imunitas rendah, gejala yang muncul bisa lebih parah. Pada kasus berat, hMPV dapat menyebabkan komplikasi serius seperti bronkitis dan pneumonia.

Dicky menegaskan pentingnya kewaspadaan, terutama bagi individu dengan imunitas rendah dan kelompok rentan.

Baca Juga: HMPV vs COVID-19: Ini Perbedaan dan Persamaannya yang Perlu Anda Tahu

Pada kasus yang terlambat terdeteksi, terutama pada lansia dengan kondisi komorbid, hMPV bisa berakibat fatal.

Ia juga mencatat bahwa musim dingin menjadi faktor risiko tambahan karena infeksi saluran pernapasan lainnya, seperti mikoplasma, influenza, atau bahkan COVID-19, dapat terjadi secara bersamaan, memperparah kondisi pasien.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X