Mengenal False Memory, Saat Ingatan Ternyata Bisa Menipu

photo author
- Minggu, 9 Februari 2025 | 19:54 WIB
Ilustrasi false memory (Foto Pixabay)
Ilustrasi false memory (Foto Pixabay)

- Kesalahan Identifikasi dalam Kasus Kriminal – Saksi yang yakin melihat pelaku sebenarnya bisa salah mengingat wajah orang lain, yang berakibat pada vonis yang keliru.

- Pengaruh dalam Interogasi – Pertanyaan sugestif dari penyidik dapat membuat saksi mengingat sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi.

Meskipun ingatan palsu tidak sepenuhnya bisa dihindari, ada beberapa langkah yang dapat membantu meminimalkan dampaknya:

1. Catat Informasi Secepatnya – Menuliskan kejadian setelah terjadi dapat membantu menjaga akurasi ingatan.

Baca Juga: Waspada Kekurangan Vitamin D, Berikut Pengaruhnya bagi Tubuh

2. Verifikasi Sumber Informasi – Jangan langsung mempercayai informasi yang diperoleh dari orang lain tanpa memeriksanya terlebih dahulu.

3. Sadari Bahwa Ingatan Bisa Keliru – Mengakui bahwa memori manusia tidak sempurna dapat membantu mengurangi bias dalam mengingat sesuatu.

False memory adalah fenomena alami yang terjadi pada otak manusia. Kesadaran akan kemungkinan ingatan yang salah dapat membantu kita lebih berhati-hati dalam mengelola informasi dan mencegah dampak negatif akibat kesalahan ingatan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X