KALTENGLIMA.COM - Menerapkan pola makan yang sederhana tidak hanya berkaitan dengan jenis makanan yang dikonsumsi, tetapi juga waktu makan yang ternyata memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan jantung.
Penyesuaian waktu makan agar sejalan dengan ritme sirkadian atau jam biologis tubuh menunjukkan potensi besar dalam menurunkan risiko gangguan kardiovaskular, terutama pada individu yang memiliki pola tidur tidak teratur seperti pekerja shift malam.
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Nature Communication, ditemukan bahwa waktu makan yang diselaraskan dengan siang hari dapat membantu menjaga kondisi jantung tetap sehat.
Baca Juga: Sering Duduk Terlalu Lama? Ini Risiko Penyakit dan Kematian Dini yang Mengancam
Peneliti utama, Dr. Sarah Chellappa, menyatakan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan waktu makan sebagai faktor penting yang memengaruhi risiko penyakit jantung, setelah hampir semua variabel lain dikontrol secara ketat.
Penelitian ini merupakan lanjutan dari studi sebelumnya yang mengungkapkan bahwa ketidaksesuaian antara waktu makan dan tidur dengan jam biologis tubuh bisa meningkatkan risiko gangguan jantung.
Untuk mengevaluasi hal ini secara langsung pada manusia, tim peneliti melakukan eksperimen terhadap 20 orang dewasa sehat dalam kondisi laboratorium yang dikontrol sepenuhnya, tanpa adanya petunjuk waktu eksternal seperti cahaya alami atau alat elektronik.
Baca Juga: Segini Jumlah Kalori yang Harus Dikeluarkan dan Manfaat Jalan Kaki
Setelah mengalami gangguan ritme tubuh selama 32 jam, peserta dibagi dalam dua kelompok: satu kelompok hanya makan di siang hari dan kelompok lainnya makan seperti biasa di malam hari.
Meskipun kedua kelompok mengonsumsi makanan dengan jenis dan porsi yang sama, hasil menunjukkan bahwa kelompok yang makan di malam hari mengalami peningkatan risiko faktor penyebab penyakit jantung, sementara kelompok yang makan di siang hari tidak menunjukkan perubahan tersebut.
Penemuan ini mengindikasikan bahwa mengatur waktu makan agar hanya berlangsung di siang hari dapat menjadi strategi yang efektif untuk menurunkan risiko penyakit jantung, bahkan bagi mereka yang memiliki pola tidur tidak ideal.
Baca Juga: Kenaikan Berat Badan Setelah Lebaran: Waspadai Risiko Penyakit Kronis yang Mengintai
Meski masih diperlukan studi lanjutan dalam skala lebih besar untuk memastikan manfaat jangka panjang, temuan ini dianggap sebagai langkah awal yang menjanjikan dalam pengembangan kebiasaan makan sehat berbasis waktu bagi masyarakat, terutama mereka yang bekerja dengan jam tidak teratur.
Artikel Terkait
Kebiasaan Makan Ini Berpotensi Sebabkan Kanker Paru, Ini Kata Ilmuwan AS
Ilmuwan Amerika Serikat Temukan Pola Makan Seperti Ini Dapat Picu Kanker Paru-paru
BB Naik Setelah Libur Lebaran? Jangan Risau, Ini Cara Simpel Buat Menurunkannya
Kenaikan Berat Badan Setelah Lebaran: Waspadai Risiko Penyakit Kronis yang Mengintai