KALTENGLIMA.COM - Penyakit jantung adalah salah satu penyakit pembunuh nomor satu di dunia dan di Indonesia. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2021 menunjukkan kematian akibat penyakit jantung mencapai 17,8 juta kematian, atau satu dari tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Di Indonesia, penyakit jantung sendiri masih menjadi kondisi yang ditakuti.
Informasi dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, kasus penyakit katastropik yang paling banyak ditemui di Indonesia pada sepanjang 2022 yaitu penyakit jantung dengan 15,5 juta kasus. Saat jantung bermasalah, sebenarnya sudah terdapat sejumlah ciri yang akan muncul. Namun, ciri-ciri jantung bermasalah kerap disepelekan lantaran mirip dengan kondisi yang umum, seperti kelelahan atau sakit kepala. Mengutip dari berbagai sumber, berikut tanda-tanda jantung bermasalah yang perlu diwaspadai :
1. Nyeri Dada
Nyeri dada merupakan salah satu gejala yang sering diasosiasikan dengan penyakit jantung. Namun kenyataannya, nyeri dada kerap dianggap sebagai gejala penyakit lain, seperti asam lambung naik atau GERD. Dikutip dari laman Mount Sinai, nyeri dada bisa terjadi ketika jantung tidak mendapat cukup darah atau oksigen. Jumlah dan jenis nyeri bisa berbeda-beda pada setiap orang. Sebagian orang mungkin merasakan sakit yang luar biasa, sementara lainnya hanya merasakan ketidaknyamanan ringan.
Baca Juga: Wanita yang Tewas Tertimpa Batu di Bogor Ternyata Mahasiswa Latihan Panjat Tebing
2. Kelelahan
Kelelahan sering dianggap orabg awam sebagai tanda tubuh memerlukan istirahat. Namun tidak selalu, kelelahan juga bisa menjadi tanda kondisi yang lebih serius, seperti penyakit jantung. Dikutip dari Mount Sinai, kelelahan dapat menjadi tanda dari penyakit jantung jika :
- Merasa jauh lebih lelah dari biasanya. Wanita biasanya merasa sangat lelah sebelum atau selama serangan jantung.
- Merasa sangat lelah, sehingga tidak dapat beraktivitas seperti biasa.
- Mengalami kelelahan yang parah dan tiba-tiba.
3. Palpitasi Jantung
Palpitasi yaitu kondisi ketika jantung berdebar sangat kencang, cepat, atau tidak teratur. Dikutip dari NYU Langone, palpitasi bisa menjadi tanda fibrilasi atrium dan aritmia lain yang memengaruhi irama jantung.
"Saat berolahraga, jantung akan berdetak lebih kuat. Namun, palpitasi yang berlangsung selama beberapa menit atau bahkan beberapa jam bukanlah hal yang normal," jelas spesialis jantung dr Lawrence Phillips, MD.
Baca Juga: Benarkah Minum Teh Sehabis Makan Berbahaya Bagi Tubuh? Simak Penjelasannya
4. Sesak Napas
Sesak napas bisa terjadi saat jantung tidak mampu memompa darah sebagaimana mestinya. Sehingga, darah bisa kembali ke pembuluh vena yang mengalir dari paru-paru ke jantung. Hal ini dapat menyebabkan cairan bocor ke paru-paru dan memicu sesak napas. Seseorang mungkin merasakan sesak napas ketika :
- Beraktivitas.
- Sedang beristirahat.
- Berbaring telentang, hal ini bahkan dapat membuat seseorang terjaga dari tidurnya.
5. Pusing dan Sakit Kepala
Berdasarkan informasi dari NYU Langone, pusing bisa disebabkan oleh irama jantung yang lambat atau cepat, dapat mengindikasikan sistem kelistrikan jantung tidak bekerja dengan baik.
"Ini bisa menjadi tanda aritmia, atau kondisi katup jantung. Penting untuk melakukan EKG untuk mencari irama jantung yang tidak teratur dan memastikan tidak ada masalah besar," pungkas dr Phillips.
Baca Juga: Capai 5 Juta Penonton, Film Jumbo Resmi Masuk 10 Besar Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa
Artikel Terkait
Menko Airlangga Bertemu Mendag AS Bahas Negosiasi Tarif
Warga Barut Diimbau Legislator Hasrat Waspada Saat Banjir
Alami Putus Tendon Achilles, Adjie Pangestu: 10 Kali Lebih Sakit dari Keram
Luna Maya dan Maxime Bouttier Akan Menikah, Prilly Latuconsina Bahagia
Selamat! Brandon Salim dan Dhika Himawan Resmi Menikah