Benarkah Minum Teh Sehabis Makan Berbahaya Bagi Tubuh? Simak Penjelasannya

KALTENGLIMA.COM – Teh adalah salah satu minuman yang digemari oleh masyarakat Indonesia dan sering kali di anggap cocok untuk di nikmati kapan saja, salah satunya setelah makan.

Biasanya, jika makan besar orang-orang akan memesan teh hangat atau es teh untuk diminum.

Tapi, tahukah kamu ternyata kebiasaan itu tidak baik untuk tubuh.

Baca Juga: Selamat! Brandon Salim dan Dhika Himawan Resmi Menikah

Dokter Tirta Mandira Hudhia mengatakan minum teh setelah makan justru dapat mengganggu penyerapan nutrisi dari makanan yang sudah dikonsumsi sebelumnya. Hal itu lantaran teh memiliki kandungan talanin.

"Betul. Ada talanin. Jujur ini pertanyaan susah. Jawabannya, itu ya minum teh langsung setelah makan itu memang mengganggu penyerapan beberapa mikro dan makronutrien, salah satunya zat besi non heme," jelas Dokter Tirta dikutip dari tayangan YouTube TirtaPengPengPeng.

Baca Juga: Luna Maya dan Maxime Bouttier Akan Menikah, Prilly Latuconsina Bahagia

Ia juga menjelaskan kenapa teh dapat mempengaruhi langsung tubuh ketika dikonsumsi setelah makan.

"Jadi teh itu mengandung banyak zat, salah satunya adalah tanin. Tanin ini dapat mengikat zat besi non heme yang terutama pada tumbuhan, tapi kalau zat besi dari heme itu yang dari daging atau protein hewani sehingga membuat tubuh sulit menyerap zat besi tersebut," ungkapnya.

Baca Juga: Alami Putus Tendon Achilles, Adjie Pangestu: 10 Kali Lebih Sakit dari Keram

"Ini lumayan mempengaruhi karena 50% atau 60% zat besi dari sayuran atau zat besi nonheme itu akan terikat oleh tanin," sambung Dokter Tirta.

Tak hanya itu, Dokter Tirta juga menjelaskan minum teh juga bermanfaat bagi tubuh, salah satunya karena kandungan antioksidan.

Baca Juga: Warga Barut Diimbau Legislator Hasrat Waspada Saat Banjir

"Pertama (berdasarkan jurnal), teh hijau itu mengandung antioksidan untuk melawan stres oksidatif dari polifenolnya kalau diminum dijeda antar makan karena teh hijau kaya akan epigalokatekin galat, salah satu antioksidan paling kuat," kata Dokter Tirta.