Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia Akibat Pendarahan Otak, Kenali Gejalanya

photo author
- Rabu, 21 Mei 2025 | 16:46 WIB
NAJWA Shihab bersama mendiang suaminya, Ibrahim Sjarief Assegaf. ( instagram/andienaisyah)
NAJWA Shihab bersama mendiang suaminya, Ibrahim Sjarief Assegaf. ( instagram/andienaisyah)

KALTENGLIMA.COM - Ibrahim Sjarief Assegaf, suami dari jurnalis ternama Najwa Shihab, meninggal dunia pada Selasa, 20 Mei 2025, akibat pendarahan di otak yang terjadi setelah mengalami stroke.

Kondisi yang dialaminya dikenal sebagai stroke hemoragik, yakni jenis stroke yang terjadi ketika pembuluh darah yang lemah pecah dan menyebabkan perdarahan di dalam atau di permukaan otak.

Salah satu penyebab umum dari jenis stroke ini adalah pecahnya aneurisma, atau yang disebut sebagai perdarahan subaraknoid.

Baca Juga: Anak Obesitas Tetap Butuh Protein Hewani, Ini Alasannya

Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat menghambat aliran darah serta asupan oksigen ke jaringan otak, sehingga dapat menyebabkan kerusakan otak permanen bahkan berujung pada kematian.

Menurut informasi dari Yale Medicine, stroke hemoragik lebih banyak dialami oleh pria dibandingkan wanita, dan risiko terjadinya meningkat signifikan pada mereka yang berusia 65 tahun ke atas.

Beberapa penyebab umum pendarahan otak antara lain hipertensi yang tidak terkontrol, aneurisma, kelainan pembuluh darah, penggunaan obat pengencer darah, konsumsi alkohol atau rokok secara berlebihan, cedera kepala, gangguan pembekuan darah, tumor otak, hingga infeksi katup jantung seperti endokarditis.

Baca Juga: Sering Dianggap Sepele, Inilah 5 Tanda HIV pada Wanita

Gejala stroke hemoragik meliputi sakit kepala hebat yang muncul secara tiba-tiba, kelemahan pada salah satu sisi tubuh, kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan, gangguan penglihatan, pusing atau vertigo, hingga kehilangan kesadaran dalam kasus yang parah.

Karena termasuk kondisi medis darurat, siapa pun yang mengalami atau menyaksikan gejala-gejala tersebut sebaiknya segera dilarikan ke rumah sakit.

Penanganan medis mencakup upaya menghentikan perdarahan dan mempertahankan fungsi otak, dan dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkat pembuluh darah yang rusak atau mengurangi tekanan yang terjadi di dalam otak.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X