KALTENGLIMA.COM - Human Immunodeficiency Virus atau HIV adalah infeksi serius yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan, bila tidak ditangani, dapat berkembang menjadi AIDS, yaitu tahap lanjut dari infeksi yang membuat tubuh sangat rentan terhadap berbagai penyakit berat.
Meskipun gejala awal HIV umumnya serupa antara pria dan wanita, perempuan cenderung mengalami tanda-tanda yang lebih spesifik seiring waktu.
Mengenali gejala-gejala ini sedini mungkin sangat penting agar penanganan dapat dilakukan lebih efektif. Pada tahap awal infeksi, gejala HIV sering menyerupai flu dan biasanya muncul dalam dua hingga empat minggu setelah terpapar virus.
Baca Juga: Ahli Gizi Menjelaskan Metode Diet untuk Mengurangi Perut Buncit guna Mengurangi Risiko Kematian Dini
Sebagian besar orang akan mengalami demam, menggigil, kelelahan berat, nyeri otot, radang tenggorokan, ruam kulit, serta pembengkakan kelenjar getah bening.
Gejala-gejala ini merupakan reaksi alami tubuh terhadap infeksi virus HIV. Jika seseorang merasa pernah berisiko tertular dan mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera melakukan tes darah untuk memastikan status kesehatannya.
Seiring berjalannya waktu, perempuan dengan HIV dapat mengalami perubahan signifikan pada tubuh.
Baca Juga: Gejala yang Muncul dari Konsumsi Gula Berlebihan, Salah Satunya Selalu Lapar
Salah satu gejala yang sering muncul adalah gangguan pada siklus menstruasi, seperti menstruasi yang tidak teratur, perdarahan berlebihan atau sangat sedikit, bahkan tidak menstruasi sama sekali.
Gejala pramenstruasi (PMS) juga bisa menjadi lebih parah, meliputi nyeri punggung, kembung, kram hebat, sakit kepala, nyeri pada payudara, hingga gangguan tidur.
Selain itu, infeksi jamur pada vagina juga lebih sering terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang melemah. Gejala dari infeksi ini antara lain rasa gatal, nyeri saat buang air kecil, dan keputihan berlebihan.
Wanita dengan HIV juga berisiko mengalami menopause lebih dini, dengan gejala seperti sensasi panas mendadak (hot flashes), keringat di malam hari, dan gangguan tidur yang muncul lebih cepat dan lebih berat dibandingkan wanita yang tidak terinfeksi.
Artikel Terkait
Hati-hati dengan Irama Jantung Tak Beraturan, Ini Dampaknya
Viralnya Sari Buah Cranberry Dikenal Mampu Menghilangkan Bau Area Kewanitaan, Ini Penjelasan dr Boyke
Cahaya Biru VS Melatonin: Kunci untuk Tidur yang Lebih Nyaman dan Berkualitas bagi Anak-anak