KALTENGLIMA.COM - Insiden jatuh di kamar mandi merupakan kejadian yang sering terjadi di berbagai kelompok usia dan dapat berujung pada cedera serius bahkan kematian.
Meskipun tampak sebagai ruangan yang aman, kamar mandi ternyata menyimpan banyak faktor risiko.
Permukaan lantai yang basah dan licin, tidak adanya pegangan yang memadai, serta keberadaan benda-benda keras seperti wastafel atau meja menjadi kombinasi yang berbahaya ketika seseorang kehilangan keseimbangan.
Baca Juga: Tips Ampuh Meredakan Nyeri Lutut pada Lansia
Brittany Ferri, seorang terapis okupasi dari National Council on Aging, menegaskan bahwa risiko jatuh di kamar mandi tidak hanya terbatas pada lansia, melainkan juga dapat dialami oleh anak-anak hingga orang dewasa.
Beberapa kondisi medis seperti kadar gula darah rendah, gangguan penglihatan, rasa pusing, atau efek samping obat-obatan juga turut meningkatkan kemungkinan seseorang terjatuh di kamar mandi.
Ukuran kamar mandi yang cenderung sempit memperparah risiko karena ruang gerak yang terbatas dapat menyebabkan seseorang tersandung, terpeleset, atau kehilangan keseimbangan saat bergerak.
Baca Juga: Singapura Catat 15 Ribu Kasus COVID-19 dalam Seminggu, Gelombang Wabah Belum Reda
Amanda Joy, seorang asisten dokter dan direktur medis asosiasi MedStar Health Urgent Care, menjelaskan bahwa perubahan posisi tubuh yang tiba-tiba seperti berdiri dari posisi duduk di toilet atau membungkuk mengambil barang di bak mandi dapat menyebabkan penurunan tekanan darah mendadak yang memicu pusing atau bahkan pingsan.
Mandi dengan air yang terlalu panas juga dapat memicu reaksi serupa. Kombinasi faktor lingkungan dan kondisi fisik inilah yang menjadikan kamar mandi sebagai salah satu area paling berbahaya di dalam rumah jika tidak ditangani dengan kehati-hatian dan pencegahan yang memadai.
Artikel Terkait
Korban Air India di Ahmedabad Bertambah, Kini Total 274 Jiwa
CSR Perusahaan Harus Tepat Sasaran, DPRD Mura Bilang Begini
Jusuf Kalla Pastikan Empat Pulau yang Diperselisihkan Sah Milik Aceh Secara Hukum dan Sejarah
Usai Ibadah Haji, 11 Jemaah Terdeteksi COVID-19 dan Diperiksa di Surabaya