KALTENGLIMA.COM - Sakit kepala merupakan salah satu gangguan kesehatan yang sering dialami oleh banyak orang dan dapat dipicu oleh berbagai hal, mulai dari kondisi sederhana hingga masalah medis yang lebih serius.
Secara umum, sakit kepala terbagi menjadi dua kategori, yaitu primer dan sekunder.
Sakit kepala sekunder adalah sakit kepala yang muncul akibat adanya penyakit atau kondisi medis yang mendasarinya, sehingga sakit kepala tersebut hanya menjadi gejala dari masalah kesehatan yang lebih besar, seperti dehidrasi, infeksi sinus, konsumsi obat berlebihan, hingga cedera otak yang serius.
Baca Juga: Boleh atau Tidak Menghangatkan MPASI? Ini Penjelasan dan Risikonya
Sementara itu, sakit kepala primer biasanya terjadi karena adanya gangguan atau aktivitas berlebihan pada area kepala yang sensitif terhadap rasa sakit, tanpa adanya penyakit lain yang menyertainya.
Jenis sakit kepala ini sering dipicu oleh gaya hidup atau kebiasaan sehari-hari yang kurang baik.
Beberapa kebiasaan yang tampak sepele namun dapat memicu sakit kepala primer secara berulang antara lain adalah kurang tidur, aktivitas fisik yang terlalu berat, serta kebiasaan makan yang tidak teratur.
Baca Juga: Mengantuk Berlebihan di Siang Hari? Bisa Jadi Tanda Hipersomnia
Kurang tidur dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh yang berperan dalam menjaga fungsi organ dan otak, sehingga menyebabkan rasa nyeri seperti sakit kepala.
Aktivitas fisik yang dilakukan secara berlebihan juga berisiko memicu migrain akibat pelebaran pembuluh darah yang berlebihan dan stimulasi saraf trigeminal di kepala.
Selain itu, sering menunda makan atau makan tidak tepat waktu dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah yang mengakibatkan otak kekurangan energi, memicu ketegangan otot, stres hormonal, dan berujung pada timbulnya sakit kepala.
Artikel Terkait
Fakta Kanker Lambung, Penyakit yang Merenggut Nyawa Aktris Kang Seo Ha
3 Cara Sederhana Redakan Mood Swing Menjelang Haid
Rutin Sarapan Alpukat? Ini 4 Dampak Positifnya untuk Tubuh
Keringat Dingin dan Lemas Saat Hamil, Ini Penyebab serta Tips Pencegahannya
Kenali Tanda-Tanda Insomnia Parah dan Kapan Harus ke Dokter