Kanker Hati Berpotensi Meningkat, Ini Cara Pencegahannya Menurut Ahli

photo author
- Rabu, 6 Agustus 2025 | 19:28 WIB
Ilustrasi Kanker Hati  ((NatiAntara/National Foundation for Cancer Research /NFCR)
Ilustrasi Kanker Hati ((NatiAntara/National Foundation for Cancer Research /NFCR)

KALTENGLIMA.COM - Kanker hati kini menjadi salah satu jenis kanker paling mematikan ketiga di dunia, dan jumlah kasusnya diperkirakan akan meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade mendatang.

Berdasarkan data dari Global Cancer Observatory yang dipublikasikan dalam jurnal medis Lancet dan dilaporkan oleh France 24 pada Senin, 4 Agustus 2025, jumlah penderita kanker hati yang tercatat sekitar 870 ribu pada tahun 2022 diproyeksikan meningkat menjadi 1,52 juta pada tahun 2050.

Angka kematian akibat penyakit ini juga diprediksi naik tajam dari 760 ribu menjadi 1,37 juta pada tahun yang sama. Di Amerika Serikat, misalnya, terdapat sekitar 42.240 kasus baru dengan estimasi kematian mencapai 30.090 orang.

Baca Juga: Apa Itu Lyme Disease? Penyakit yang Menyerang Justin Timberlake

Profesor Jian Zhou dari Universitas Fudan, China, yang juga menjadi ketua komisi dalam studi tersebut, menjelaskan bahwa kanker hati merupakan tantangan besar dalam dunia medis global karena sangat sulit diobati, dengan tingkat kelangsungan hidup lima tahun yang rendah, yaitu antara 5 hingga 30 persen.

Meskipun demikian, para ahli menilai bahwa sebagian besar kasus kanker hati sebenarnya dapat dicegah. Sekitar 60 persen dari kasus ini disebabkan oleh faktor risiko yang masih bisa dikendalikan.

Faktor-faktor tersebut mencakup infeksi hepatitis B dan C, MASH atau peradangan hati akibat penumpukan lemak, serta konsumsi alkohol.

Baca Juga: Waktu dan Cara Terbaik Makan Malam Sebelum Tidur, Simak 5 Tipsnya

MASH dan kebiasaan mengonsumsi alkohol menjadi pemicu kanker hati dengan laju perkembangan tercepat, namun keduanya sangat mungkin dicegah.

Selain itu, meningkatnya prevalensi obesitas juga menjadi faktor risiko utama karena berkaitan erat dengan penumpukan lemak di hati.

Untuk menekan lonjakan kasus di masa depan, diperlukan langkah preventif yang serius, seperti memperkenalkan program skrining kerusakan hati sebagai bagian dari layanan kesehatan rutin, terutama bagi individu dengan risiko tinggi seperti penderita obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: Ingin Energi Terjaga? Konsumsi Buah Ini untuk Tambah Elektrolit

Masyarakat juga dianjurkan untuk menjalani gaya hidup sehat sejak dini. Tenaga medis diharapkan dapat memberikan edukasi serta mendampingi pasien dalam menerapkan pola makan sehat dan menjaga aktivitas fisik secara teratur guna menurunkan risiko terkena kanker hati.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X