Begini Ciri Virus RSV pada Anak yang Sering Disangka Flu Biasa

photo author
- Minggu, 10 Agustus 2025 | 20:56 WIB
Ilustrasi virus. (Freepik)
Ilustrasi virus. (Freepik)

KALTENGLIMA.COM - Anak yang mengalami batuk berkepanjangan disertai demam tinggi dan napas berbunyi seperti siulan kemungkinan tidak hanya menderita batuk biasa, melainkan infeksi Respiratory Syncytial Virus (RSV).

Virus ini merupakan penyebab utama infeksi saluran pernapasan pada anak, terutama mereka yang berusia di bawah dua tahun.

RSV menyerang sistem pernapasan dan umumnya menimbulkan gejala ringan seperti batuk dan pilek, namun pada bayi, balita, atau kelompok rentan, infeksi ini dapat berkembang menjadi penyakit serius seperti bronkiolitis atau pneumonia.

Baca Juga: Rahasia Memasak Brokoli Sehat dengan Tekstur Tetap Segar

Penularan RSV sangat mudah terjadi melalui percikan air liur saat batuk atau bersin, kontak langsung, maupun menyentuh permukaan benda yang telah terkontaminasi.

Virus dapat bertahan selama beberapa jam di permukaan keras seperti meja atau gagang pintu, sehingga anak berisiko terinfeksi jika menyentuhnya lalu menyentuh wajah tanpa mencuci tangan.

Gejala biasanya muncul 2–8 hari setelah paparan, meliputi hidung tersumbat atau berair, batuk kering, demam, berkurangnya nafsu makan, bersin, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.

Baca Juga: Ini yang Terjadi Pada Tubuhmu Jika Kamu 18 Jam Tidak Makan

Kondisi ini dapat menjadi lebih parah pada bayi prematur, anak dengan gangguan jantung atau paru bawaan, serta mereka yang memiliki sistem imun lemah.

Hampir semua anak akan terinfeksi RSV setidaknya sekali sebelum usia dua tahun, dengan risiko lebih tinggi pada bayi prematur karena perkembangan paru-paru dan kekebalan tubuh yang belum optimal.

Lansia dan individu dengan daya tahan tubuh rendah juga rentan mengalami komplikasi serius akibat RSV. Menurut CDC, penularan dapat terjadi melalui percikan napas, masuknya virus lewat mata, hidung, atau mulut, kontak langsung dengan penderita, atau menyentuh benda yang terkontaminasi lalu menyentuh wajah tanpa mencuci tangan.

Baca Juga: Pasca Bertanding, Petinju Jepang Shigetoshi Kotari Meninggal Dunia: Trauma Otak

Virus dapat menular bahkan sebelum gejala muncul, dan pada bayi atau penderita dengan imun lemah, masa penularan bisa berlangsung berminggu-minggu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X