KALTENGLIMA.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) paparkan prediksinya bahwa di tahun 2050, jumlah orang berusia 60 tahun ke atas akan berlipat ganda menjadi 2,1 miliar. Jumlah orang berusia 80 tahun ke atas diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat antara tahun 2020 dan 2050 menjadi 426 juta. Meskipun sebagian besar memiliki kesehatan yang baik, banyak lansia yang berisiko untuk mengalami kondisi kesehatan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan. Pada usia lanjut, kesehatan mental dibentuk tidak hanya oleh lingkungan fisik dan sosial, namun juga oleh dampak kumulatif dari pengalaman hidup sebelumnya dan pemicu stres spesifik yang berkaitan dengan penuaan. Paparan terhadap kesulitan, penurunan kapasitas intrinsik yang signifikan, dan penurunan kemampuan fungsional, semuanya bisa mengakibatkan tekanan psikologis.
Masalah Kesehatan Mental Lansia
1. Demensia
Seperti yang dijelaskan oleh National Institute on Aging, demensia merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan hilangnya fungsi kognitif dan kemampuan perilaku secara umum. Dari kemampuan mengingat dan berbahasa sampai pemecahan masalah dan pengaturan emosi, demensia memengaruhi hampir setiap aspek kehidupan seseorang. Intervensi dini merupakan salah satu kunci untuk mengelola kondisi ini secara efektif.
2. Alzheimer
Informasi dari Mayo Clinic, Alzheimer yaitu gangguan yang mengakibatkan sel-sel otak secara bertahap mengalami degradasi dan penyusutan. Kondisi ini akan semakin memburuk. Meskipun sekarang belum ada obat untuk Alzheimer, terdapat banyak program perawatan berbeda yang tersedia untuk mengelola dan meringankan kondisi tersebut.
Baca Juga: Jaga Kondusivitas Daerah, Gubernur Kalteng Gelar Doa Bersama Lintas Agama
3. Kecemasan
Kecemasan pada lansia yakni kondisi umum yang berpotensi melumpuhkan, ditandai dengan kekhawatiran dan ketakutan yang berlebihan, serta gejala fisik seperti detak jantung cepat, ketegangan otot, dan gangguan tidur. Penyebabnya bisa mencakup peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, masalah kesehatan kronis, efek samping obat, dan kerugian yang terkait dengan penuaan, seperti hilangnya kemandirian atau keamanan finansial.
4. Fobia Sosial
Tidak jarang lansia mengalami fobia sosial yang parah. Kenyataannya, kondisi seperti ini memengaruhi orang-orang yang mungkin belum pernah mengalami masalah sosial sebelumnya ketika mereka masih muda. Terkhusus, fobia sosial terkadang dapat menjadi gejala dari masalah kesehatan mental lain yang mendasarinya.
5. Gangguan Bipolar
National Institute of Mental Health menerangkan bipolar adalah masalah kesehatan mental yang mengakibatkan adanya perubahan suasana hati dan tingkat energi seseorang yang tidak biasa. Gangguan ini terkadang disebut sebagai penyakit "manik-depresif". Jika orang tua yang lanjut usia menunjukkan tanda-tanda gangguan bipolar, keluarga harus segera menghubungi tenaga medis profesional.
Baca Juga: Mitos atau Fakta: Yogurt Bantu Cegah Kanker Usus
6. Gangguan Makan
Meskipun gangguan makan sering dikaitkan dengan remaja, faktanya kondisi ini lebih umum didiagnosis pada lansia. Karena berbagai alasan, lansia bisa mengalami masalah makan, bisa jadi merupakan tanda masalah kesehatan mental lainnya, seperti depresi atau kecemasan, atau bisa juga merupakan gejala masalah fisik, seperti mual.
7. Skizofrenia
Skizofrenia dapat muncul pertama kali di usia lanjut (skizofrenia onset lanjut) atau menjadi kondisi seumur hidup yang berlanjut hingga usia lanjut. Meskipun gejala seperti halusinasi dan delusi umum terjadi, lansia juga dapat menunjukkan peningkatan kecemasan, depresi, dan masalah kognitif seperti mudah lupa.
Artikel Terkait
Pencarian Heli Hilang di Kalsel, Tim SAR Kerahkan Lima Helikopter
Harga Emas Antam Sentuh Rp2.035.000 per Gram, Hampir Pecahkan Rekor Tertinggi
DPRD Murung Raya Apresiasi Hadiah Umrah bagi Juara STQ ke-XII
Selamat Datang! Miliano Jonathans Resmi Berpaspor Indonesia
Bupati Heriyus : Pawai Taaruf STQ ke-XII, Wujud Kebersamaan Penuh Makna