Jangan Asal Minum, Ketahui Dampak Buruk Konsumsi Air Berlebihan

photo author
- Jumat, 19 September 2025 | 20:42 WIB
Ilustrasi Minum Air Putih. (ciputrahospital.com)
Ilustrasi Minum Air Putih. (ciputrahospital.com)

KALTENGLIMA.COM - Air memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh manusia karena berfungsi mendukung kinerja organ, menjaga kestabilan suhu tubuh, serta membantu proses metabolisme.

Kebutuhan cairan setiap hari harus tercukupi agar tubuh dapat berfungsi optimal. Meski demikian, konsumsi air tidak boleh berlebihan karena justru dapat menimbulkan masalah kesehatan.

Jumlah ideal asupan air biasanya berkisar antara 1,5 hingga 3 liter per hari atau setara dengan delapan gelas, tetapi tetap perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu.

Baca Juga: Waspada! Tekanan Darah Tinggi di Level Ini Bisa Picu Stroke

Minum air dalam jumlah terlalu banyak dapat menimbulkan keracunan air atau water intoxication, kondisi yang umumnya terjadi saat seseorang mengonsumsi air berlebihan, misalnya setelah berolahraga atau menjalani latihan fisik intensif.

Menurut penjelasan Dr. Thunder Jalili, profesor nutrisi dan fisiologi integratif yang dikutip dari Wall Street Journal, ginjal pada umumnya mampu menyaring sekitar satu liter air per jam.

Jika seseorang minum lebih dari jumlah tersebut, maka kadar elektrolit dalam darah bisa menjadi encer.

Baca Juga: Waspada! Long Covid Dikaitkan dengan Gangguan Menstruasi

Ketika elektrolit, khususnya natrium, turun di bawah batas normal, tubuh dapat mengalami kondisi yang disebut hiponatremia.

Natrium sendiri berfungsi penting dalam mengatur keseimbangan cairan di dalam maupun di sekitar sel.

Apabila jumlah natrium terlalu sedikit akibat kelebihan cairan, maka air akan menumpuk di sekitar sel-sel tubuh sehingga membuatnya membengkak.

Baca Juga: Tensi Stabil, Dokter Jelaskan Pentingnya Tetap Minum Obat Hipertensi

Kondisi ini dapat memicu gejala berupa mual, sakit kepala, kebingungan, pusing, kelemahan otot, hingga rasa cemas. Pada tingkat yang lebih berat, gejala dapat menyerupai serangan jantung, seperti nyeri dada.

Hiponatremia yang parah bahkan bisa berdampak lebih serius karena sel-sel otak ikut membengkak dan menimbulkan tekanan di dalam tengkorak.

Akibatnya, aliran darah menuju otak berkurang yang dapat menyebabkan kejang, kehilangan kesadaran, koma, hingga berujung pada kematian jika tidak segera ditangani.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X