Kasus 21 Anak Tewas Usai Konsumsi Obat Batuk di India, WHO Turun Tangan

KALTENGLIMA.COM - Tiga jenis sirup obat batuk baru-baru ini menjadi sorotan setelah diduga menyebabkan kematian 21 anak di India.

Ketiga produk tersebut diketahui mengandung cemaran dietilen glikol (DEG), zat beracun yang dapat membahayakan tubuh.

Obat-obatan yang dimaksud adalah Coldrif yang diproduksi oleh Sresan Pharmaceutical Manufacturer, serta dua lainnya yaitu Respifresh dan RELIFE.

Baca Juga: Tak Sekadar Menghilangkan Haus, Ini 5 Manfaat Air untuk Tubuh

Hasil uji laboratorium terhadap Coldrif menunjukkan kandungan DEG hampir 500 kali lipat di atas ambang batas aman, sehingga menimbulkan perhatian serius dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

WHO mengonfirmasi telah mengidentifikasi peredaran ketiga sirup batuk tersebut, meskipun hingga kini tidak ditemukan adanya catatan ekspor resmi dari produk-produk itu.

Kendati demikian, WHO tetap mengimbau masyarakat agar waspada karena kemungkinan adanya jalur distribusi ilegal yang tidak tercatat.

Baca Juga: Waspadai! 99 Persen Penyakit Jantung Disebabkan oleh 4 Kebiasaan Sepele Ini

Lembaga kesehatan dunia tersebut juga menyatakan keprihatinannya terhadap kasus ini dan menilai ada kelemahan dalam sistem regulasi India terkait pengawasan kandungan dietilen glikol dan etilen glikol pada obat-obatan di pasaran.

Berdasarkan catatan WHO, sirup Coldrif diketahui hanya dijual di pasar domestik, sedangkan RELIFE dan Respifresh beredar di beberapa wilayah India tanpa bukti ekspor ke negara lain.