KALTENGLIMA.COM - Kerontokan rambut merupakan kondisi yang bisa dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya adalah stres. Secara normal, seseorang dapat kehilangan sekitar 50 hingga 100 helai rambut setiap hari, namun jumlah tersebut dapat meningkat signifikan ketika tubuh berada dalam kondisi stres berat.
Pada situasi ini, folikel rambut dapat berhenti berfungsi sehingga pertumbuhan rambut terhambat. Bahkan, sistem kekebalan tubuh bisa salah mengenali akar rambut sebagai ancaman dan menyerangnya, yang menyebabkan rambut rontok lebih banyak dan sulit tumbuh kembali.
Menurut laporan Mayo Clinic pada Selasa, 14 Oktober 2025, terdapat beberapa jenis kerontokan rambut yang disebabkan oleh stres berlebihan.
Baca Juga: Pakai Rompi Beban saat Olahraga, Ini Deretan Manfaatnya untuk Tubuh
Pertama, Telogen Effluvium, yaitu kondisi ketika stres berat mendorong banyak folikel rambut masuk ke fase istirahat secara bersamaan.
Akibatnya, rambut akan mulai rontok dalam jumlah besar beberapa bulan kemudian, bahkan hanya dengan menyisir atau mencuci rambut. Meski begitu, kondisi ini biasanya bersifat sementara dan rambut dapat tumbuh kembali setelah stres teratasi.
Jenis kedua adalah Trichotillomania, yakni dorongan tidak terkendali untuk mencabut rambut dari kulit kepala, alis, atau bagian tubuh lainnya.
Kondisi ini sering kali muncul akibat tekanan emosional atau stres yang parah dan memerlukan penanganan profesional.
Baca Juga: Riset Terbaru: Konsumsi Kimchi Dapat Turunkan Risiko Kanker
Terapi perilaku kognitif dapat membantu penderita mengendalikan kebiasaan tersebut agar rambut bisa tumbuh kembali secara normal.
Kemudian, ada Alopecia Areata, yaitu kondisi ketika sistem imun tubuh justru menyerang folikel rambut sehingga menimbulkan kebotakan di area tertentu.
Stres berat dapat memperburuk kondisi ini karena menyebabkan gangguan hormon dan peradangan di kulit kepala. Dalam banyak kasus, rambut dapat tumbuh kembali setelah stres terkendali dan pengobatan dilakukan secara konsisten.
Baca Juga: Jangan Remehkan! Ini Dampak Jangka Panjang Keracunan Makanan bagi Tubuh
Oleh karena itu, menjaga keseimbangan mental dan fisik menjadi hal penting untuk mencegah kerontokan rambut akibat stres.
Menjaga ketenangan pikiran, memperhatikan pola makan bergizi, serta menjalani perawatan medis sesuai anjuran dokter dapat membantu mempercepat proses pemulihan rambut dan meminimalkan kerusakan yang terjadi.
Artikel Terkait
Ahli Jelaskan Mengapa Daging Merah Tak Dianjurkan untuk Dicuci Sebelum Dimasak
WHO Soroti Ancaman Global Akibat Meningkatnya Resistensi Antibiotik
Jangan Remehkan! Ini Dampak Jangka Panjang Keracunan Makanan bagi Tubuh
Pilihan Buah Terbaik untuk Mendukung Kecerdasan Otak Anak, Apa Saja?