KALTENGLIMA.COM - Memahami perbedaan antara stroke ringan dan stroke biasa sangat penting untuk menentukan langkah penanganan yang tepat. Kedua kondisi ini sering kali disalahartikan sebagai hal yang sama, padahal keduanya memiliki karakteristik dan tingkat keparahan yang berbeda.
Stroke ringan atau Transient Ischemic Attack (TIA) merupakan gangguan sementara pada aliran darah ke otak, dengan gejala yang umumnya menghilang dalam waktu kurang dari 24 jam. Sementara itu, stroke biasa menimbulkan kerusakan otak permanen yang memerlukan penanganan medis segera.
Stroke terjadi ketika aliran darah menuju otak terganggu, baik akibat sumbatan pembuluh darah karena gumpalan darah, penumpukan plak, maupun pecahnya pembuluh darah di otak.
Baca Juga: Ahli Ungkap Bahaya Makan Terlalu Cepat bagi Tubuh
Pada TIA, gangguan tersebut hanya berlangsung sementara, sehingga meskipun gejalanya mirip dengan stroke, efeknya tidak berlangsung lama.
Kedua kondisi ini dapat menimbulkan gejala yang muncul secara mendadak, seperti mati rasa atau kelemahan pada salah satu sisi tubuh, sakit kepala hebat, kesulitan berbicara, gangguan penglihatan, hingga kehilangan keseimbangan.
Karena gejalanya serupa, keduanya harus dianggap sebagai kondisi gawat darurat yang memerlukan pertolongan segera.
Baca Juga: Haus Tak Selalu Berarti Dehidrasi, Begini Penjelasan Ahli
Perbedaan utama antara stroke dan TIA terletak pada durasi serta tingkat keparahan gejala. Pada stroke, gangguan aliran darah berlangsung lebih lama sehingga menimbulkan kerusakan jaringan otak dan berpotensi menyebabkan kecacatan permanen. Sebaliknya, pada TIA, aliran darah hanya terganggu sesaat, sehingga gejalanya biasanya cepat hilang tanpa menimbulkan kerusakan jaringan.
Meski demikian, TIA tidak boleh dianggap sepele karena dapat menjadi tanda peringatan dini akan terjadinya stroke yang lebih parah di kemudian hari.
Mencari pertolongan medis segera sangat penting, bahkan ketika gejala tampak ringan atau hilang dengan cepat. Semakin lama seseorang menunda perawatan, semakin besar risiko kerusakan otak dan kecacatan permanen.
Baca Juga: Rambut Rontok Parah, Masih Bisa Tumbuh Lagi? Ini Penjelasan Ahli
TIA juga menjadi indikator bahwa seseorang memiliki risiko tinggi mengalami stroke dalam waktu dekat, terutama dalam 48 jam setelah serangan pertama.
Oleh karena itu, siapa pun yang mengalami gejala menyerupai stroke harus segera dibawa ke unit gawat darurat agar dapat memperoleh diagnosis dan penanganan medis secepatnya.
Artikel Terkait
Biar Tetap Fit! Ini 4 Vitamin Penting agar Tubuh Tidak Mudah Lelah
Rambut Rontok Parah, Masih Bisa Tumbuh Lagi? Ini Penjelasan Ahli
Pasta Gigi Dianggap Obat Luka Bakar, Dokter Ungkap Fakta Sebenarnya
Haus Tak Selalu Berarti Dehidrasi, Begini Penjelasan Ahli