Viral Kasus 'Rahim Copot' Pasca Lahiran, Ini Kata POGI

photo author
- Senin, 17 November 2025 | 14:57 WIB
Ilustrasi Rahim yang diangkat. (Sumber: Unsplash)
Ilustrasi Rahim yang diangkat. (Sumber: Unsplash)

KALTENGLIMA.COM - Cerita dokter sekaligus influencer kesehatan Gia Pratama sempat menyita perhatian publik sebab kasus yang ditanganinya terbilang langka. Terjadi saat berpraktik di rumah sakit umum daerah, insiden 'rahim copot' terlintas seperti mustahil terjadi.

Tetapi, dr Gia menekankan kejadian tersebut benar adanya. Seorang pria datang ke IGD RSUD ketika ia tengah berjaga, membawa sekantong kresek. Setelah dilihat, diyakini dr Gia, yang dibawanya merupakan rahim.

Menurut dr Gia, hal itu terjadi pascapersalinan ibu dengan dukun beranak yang menarik paksa plasenta. Padahal, plasenta dapat lahir dengan sendirinya dalam waktu tertentu.

Baca Juga: Mengenal Sosok Rully Anggi Akbar yang Resmi Menikahi Boiyen

Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof Budi Wiweko membenarkan lazimnya memerlukan waktu 15 hingga 30 menit pascapersalinan untuk mengeluarkan plasenta atau ari-ari.

"Tidak boleh dipaksa, tidak boleh juga dibiarkan," tuturnya.

Cara lain yang umum dilakukan ketika plasenta sulit keluar ialah melalui standar manajemen aktif kala III. Saat dokter menggunakan obat-obatan yang juga membantu plasenta keluar.

Baca Juga: Timnas Norwegia Lolos ke Piala Dunia 2026 Setelah Tumbangkan Italia

"Diharapkan nanti setelah plasenta lahir, rahim akan berkontraksi kembali sehingga akan kembali ukurannya mengecil dan pembuluh darah-pembuluh darah itu akan terjepit sehingga tidak terjadi perdarahan," lanjutnya.

Prof Budi menekankan, kondisi tertentu proses pengeluaran plasenta memang tak sederhana.

"Ada kalanya kasus yang complicated," sebut dia.

Baca Juga: Kebakaran di Benhil Hanguskan 20 Rumah, 150 Warga Mengungsi

Misalnya, plasenta yang melekat terlalu kuat pada dinding rahim, atau yang dikenal sebagai plasenta akreta, serta bentuk yang lebih berat seperti inkreta dan perkreta. Pada kondisi ini, plasenta tidak dapat lepas secara normal dan memerlukan tindakan manual, hingga operasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X