KALTENGLIMA.COM - Bencana banjir dan longsor yang terjadi di wilayah Aceh dan Sumatera Utara beberapa hari ke belakang menyita perhatian banyak pihak. Korban bencana saat ini harus bersiap menghadapi potensi penyakit menular dan memburuknya kondisi pasien penyakit tidak menular (PTM) di wilayah terdampak.
Pakar kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama menjelaskan terdapat beberapa kelompok penyakit menular yang perlu menjadi perhatian, sehingga dapat diantisipasi oleh mereka yang ada di wilayah bencana, seperti:
- Penyakit yang ditularkan melalui air (water-borne diseases) seperti diare, hepatitis A, dan penyakit kulit.
- Penyakit yang ditularkan lewat makanan (foodborne diseases) akibat higienitas yang buruk, termasuk keracunan makanan.
- Penyakit paru dan pernapasan, misalnya ISPA dan pneumonia, yang mudah menular di lokasi pengungsian.
- Penyakit yang menular melalui kontak langsung antar-manusia, seperti infeksi kulit atau penyakit mata.
Baca Juga: Demi Jaga Perasaan Istri Sah Insanul Fahmi, Inara Rusli Pilih Mundur
"Keempat kelompok penyakit ini saling berkaitan. Dalam situasi bencana, penurunan kualitas air, sanitasi buruk, dan padatnya pengungsian membuat risiko penularan meningkat tajam," beber pria yang sempat menjadi Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu.
Pada kondisi pasca-bencana, definisi kelompok rentan menurut Prof Tjandra tak hanya para anak-anak, lansia, serta mereka dengan komorbid atau imunitas lemah.
"Masyarakat umum yang rumah atau desanya terdampak dapat menjadi rentan pula terhadap berbagai penyakit," jelasnya.
Baca Juga: Kabar Duka, Ibunda Raisa Meninggal Dunia
Artikel Terkait
Waspadai Penyakit Pascabencana di Aceh–Sumut, dari Diare hingga Leptospirosis
Udara Pegunungan yang Tipis Dapat Memicu Hipertensi Paru, Pendaki Perlu Waspada
Rayakan HUT Ke-54 KORPRI, Gubernur Kalteng Ajak ASN Bugar dalam Jalan Sehat dan Senam
WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong Bertambah Jadi 6 Orang
Komisi I DPR Minta Pemerintah Agar Segera Pulihkan Sinyal di Aceh-Sumut-Sumbar