KALTENGLIMA.COM - Ahli gizi dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) dr. Mahar Mardjono, Jakarta, Sheila Octavia, S.Gz, menjelaskan bahwa ada berbagai penyebab turunnya nafsu makan pada lansia, mulai dari faktor fisiologis hingga masalah gizi.
Dalam diskusi daring di Jakarta, Sheila menjelaskan bahwa lansia, yang memasuki fase akhir kehidupan mulai usia 60 tahun ke atas, mengalami berbagai permasalahan yang beragam dan kompleks.
Sheila menyatakan bahwa kondisi fisik lansia yang sudah tidak maksimal lagi bisa menjadi salah satu penyebab turunnya nafsu makan.
Baca Juga: Resiko Hamil Bayi Kembar yang Harus Diwaspadai para Orang Tua
Misalnya, susunan gigi yang tidak utuh atau berkurang menyebabkan kesulitan dalam menggigit atau mengunyah makanan keras dan padat seperti daging utuh.
Selain itu, lambung yang terbiasa menerima makanan dalam jumlah sedikit juga dapat berkontribusi pada masalah ini.
Faktor psikologis juga mempengaruhi nafsu makan lansia. Beberapa lansia mungkin mengalami penurunan nafsu makan karena mereka ingin makan bersama anggota keluarga atau merasa lebih dekat dengan anak dan cucu.
Baca Juga: Ingin Clean Eating demi Kurus Ala Prilly Latuconsina? Ini Pesan Dokter
Selain itu, anggota keluarga perlu memahami apakah lansia benar-benar kehilangan nafsu makan atau porsi makan yang diberikan terlalu banyak.
Sheila menekankan pentingnya menyesuaikan porsi makan sesuai dengan kemampuan lansia.
Beberapa lansia mungkin lebih nyaman makan dalam porsi kecil tetapi lebih sering, misalnya lima kali sehari, tergantung kekuatan lambung mereka.
Baca Juga: Apa Itu Norovirus? Virus Yang Infeksi Ribuan Warga Korsel Usai Makan Kimchi
Efek obat yang dikonsumsi atau perasaan sedih dan bosan juga bisa menjadi penyebab turunnya nafsu makan.
Sheila menekankan bahwa berbagai penyebab ini seharusnya sudah dapat dikenali oleh anggota keluarga yang sering berinteraksi dengan lansia setiap hari.