KALTENGLIMA.COM - Lebih dari seribu orang di Korea Selatan dilaporkan terinfeksi norovirus setelah mengonsumsi kimchi. Mereka yang keracunan melaporkan gejala seperti muntah, diare, dan sakit perut.
Kimchi, makanan populer di Korea Selatan, kini juga dikenal di berbagai negara termasuk Indonesia. Kimchi adalah asinan sayur fermentasi yang dibumbui pedas.
Saat ini, penyebab kontaminasi norovirus pada produk kimchi di Korea Selatan masih diselidiki.
Baca Juga: Remaja 18 Tahun Wajib Suntik Insulin Gegara Minuman Kemasan Tinggi Gula, Menkes RI Usulkan Hal Ini
Pejabat Kota Namwon melaporkan bahwa pada Jumat pagi, 5 Juli, terdapat 996 kasus yang dikonfirmasi terkena norovirus.
Namun, pada Sabtu sore, media lokal melaporkan jumlah korban meningkat menjadi 1.024.
Pihak berwenang menyatakan bahwa kimchi yang terkontaminasi diberikan melalui makanan sekolah di kota tersebut.
Baca Juga: Menyambut Musim Hujan Tanpa DBD: Tips Jitu Cegah Nyamuk Aedes Aegypti
Siswa dan staf dari 24 sekolah termasuk di antara pasien yang mengalami muntah, diare, dan sakit perut.
Walikota Namwon, Choi Kyung-sik, mengatakan bahwa mereka akan memastikan keselamatan warga. Hingga saat ini, nama perusahaan yang memproduksi kimchi tersebut belum diumumkan.
Norovirus adalah virus yang sangat menular yang menyebabkan peradangan di lambung dan usus. Virus ini sering disebut sebagai stomach bug dan dapat memicu gejala seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut.
Baca Juga: Disebut Terlalu Kurus Akibat BB di Angka 37 Kg, Prilly Latuconsina Buka Suara
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), sebagian besar orang yang terinfeksi norovirus sembuh dalam 1 hingga 3 hari, namun masih dapat menyebarkan virus selama beberapa hari setelahnya. Gejala biasanya muncul 12 hingga 48 jam setelah terpapar norovirus.
Gejala umum meliputi diare, muntah, mual, dan sakit perut, sedangkan gejala lainnya bisa termasuk demam, sakit kepala, dan nyeri tubuh.
Penderita biasanya mengalami muntah atau diare berkali-kali dalam sehari, yang dapat menyebabkan dehidrasi, terutama pada anak-anak, orang lanjut usia, dan mereka dengan kondisi kesehatan yang mendasari.
Artikel Terkait
Heboh Imunisasi Disebut Bisa Rusak Sel dan DNA, Ini Respon Kemenkes RI
Ribuan Orang di Korsel Alami Muntah-Diare Akibat Keracunan Diduga usai Makan Kimchi
Apakah Minum Kopi Pakai Gula Setiap Hari Berbahaya? Simak Penjelasannya di Sini!