KALTENGLIMA.COM - Miom atau fibroid adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam atau di sekitar rahim.
Meskipun umumnya tidak bersifat kanker, miom dapat menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: Ini Hukuman 6 Tahanan Pengeroyok Tersangka Narkoba hingga Tewas di Depok
Gejala Miom
Gejala miom dapat bervariasi tergantung pada ukuran, lokasi, dan jumlah miom yang tumbuh. Beberapa gejala umum yang sering dialami oleh penderita miom antara lain:
Baca Juga: Samsung Galaxy Tab S10 Series Lolos TKDN, Jelang Peluncuran di Indonesia
- Perdarahan menstruasi yang berat dan lama: Ini adalah gejala yang paling umum. Perdarahan yang berlebihan dapat menyebabkan anemia.
- Nyeri panggul: Rasa nyeri bisa terasa kram atau seperti tekanan pada panggul.
- Perut terasa penuh atau membesar: Terjadi ketika miom tumbuh cukup besar.
- Sering buang air kecil: Terjadi jika miom menekan kandung kemih.
- Sembelit: Terjadi jika miom menekan usus besar.
- Nyeri punggung bawah
- Sakit saat berhubungan seksual
Baca Juga: Skrining Mpox Ternyata Pakai Swab PCR, Begini Cara Ambil Sampelnya Menurut Pakar
Penyebab Miom
Penyebab pasti miom belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor yang diduga berperan dalam pertumbuhan miom antara lain:
- Hormon estrogen dan progesteron: Hormon-hormon ini berperan dalam pertumbuhan sel-sel rahim, termasuk sel-sel miom.
- Faktor genetik: Beberapa penelitian menunjukkan adanya faktor genetik yang dapat meningkatkan risiko terjadinya miom.
- Usia: Miom lebih sering terjadi pada wanita berusia 30-40 tahun.
- Ras: Wanita Afrika-Amerika memiliki risiko lebih tinggi terkena miom dibandingkan wanita kulit putih.
- Kegemukan: Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko pertumbuhan miom.
Baca Juga: Ini Penjelasan Kenapa Nama Mpox Pakai Istilah ‘Clade’
Pengobatan Miom
Pilihan pengobatan miom akan disesuaikan dengan usia, ukuran miom, gejala, dan keinginan untuk memiliki anak. Beberapa pilihan pengobatan yang umum dilakukan antara lain:
- Pengamatan: Jika miom berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan pemantauan secara berkala.
- Obat-obatan: Obat-obatan hormonal seperti pil KB atau alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) dapat membantu mengurangi ukuran miom dan meredakan gejala.
- Embolisasi arteri uterus: Prosedur ini melibatkan penyumbatan pembuluh darah yang memasok darah ke miom, sehingga miom mengecil.
- Miomaktimi: Operasi untuk mengangkat miom sambil mempertahankan rahim.
- Histeroskopi: Prosedur bedah untuk mengangkat miom yang terletak di dalam rongga rahim.
- Histerektomi: Operasi pengangkatan rahim. Ini adalah pilihan terakhir jika pengobatan lain tidak berhasil atau jika miom menyebabkan komplikasi serius.