KALTENGLIMA.COM - Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) telah mengintegrasikan pengambilan sampel usap (swab) dalam proses skrining untuk mendeteksi virus mpox atau cacar monyet.
Tujuan dari pengambilan sampel ini adalah untuk memastikan apakah seseorang telah terinfeksi virus tersebut.
Metode swab untuk pemeriksaan PCR bukanlah hal baru di Indonesia, mengingat penggunaannya yang meluas selama pandemi COVID-19 untuk mendeteksi keberadaan virus melalui sampel dari rongga nasofaring dan/atau orofaring (hidung dan tenggorokan).
Baca Juga: Ini Penjelasan Kenapa Nama Mpox Pakai Istilah ‘Clade’
Namun, prosedur swab untuk mpox berbeda dari COVID-19. Prof. dr. Amin Soebandrio, PhD, SpMK, Guru Besar Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), menjelaskan bahwa deteksi virus mpox lebih efektif dilakukan melalui pemeriksaan lesi (ruam) pada kulit.
Sampel diambil dari cairan lesi menggunakan spuit atau swab, atau dari keropeng jika lesi sudah mengering. Meskipun pemeriksaan serologi juga dapat dilakukan, metode ini kurang spesifik karena dapat bereaksi silang dengan virus pox lainnya.
Sementara itu, pemerintah Indonesia, melalui Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, sedang berupaya menekan penyebaran mpox dengan memberlakukan SATUSEHAT health pass, terutama untuk mereka yang memasuki Indonesia dari Benua Afrika.
Baca Juga: 6 Minuman Sehat yang Baik untuk Pengidap Asam Lambung, Aman Untuk Dikonsumsi
Pengunjung akan diperiksa riwayat perjalanan dan gejala yang terkait dengan mpox, seperti demam dan ruam.
Jika ditemukan gejala, pemeriksaan PCR akan dilakukan dengan hasil yang bisa diketahui dalam 30-40 menit. Jika hasilnya positif, tindakan karantina akan segera diterapkan.
Artikel Terkait
Menkes Pastikan Stok Vaksin Mpox Aman dan Akan Disuntikkan Pekan Depan!
Waspada Tanda Kolestrol yang Muncul di Dada, Ini Kata Dokter
Penting! Hindari Makanan Ini Bagi Penderita Hipertensi