KALTENGLIMA.COM - Virus Marburg (Marburg Virus Disease/MVD) saat ini menjadi perhatian serius di Afrika Tengah, khususnya di Rwanda, setelah menewaskan enam orang dengan tingkat kematian kasus (CFR) berkisar antara 25 hingga 88 persen.
Epidemiolog Dicky Budiman menjelaskan bahwa meskipun virus ini memiliki potensi pandemi global, kemungkinannya sangat rendah karena penyebaran utamanya melalui kontak fisik, bukan melalui udara seperti COVID-19.
Namun, Dicky memperingatkan bahwa jika pemerintah tidak waspada, virus Marburg bisa menyebabkan wabah besar di Indonesia.
Baca Juga: Pernah Merasa Begini? Mungkin Anda Sedang Depresi Berat
Ia menekankan pentingnya pengawasan ketat di pintu masuk negara, penggunaan thermal scanner, dan isolasi terhadap orang yang menunjukkan gejala yang mirip dengan infeksi virus Marburg.
Saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk virus ini. Penanganannya bersifat suportif, seperti memberikan cairan kepada pasien yang kekurangan cairan dan obat-obatan untuk meredakan gejala seperti demam.
Dicky menambahkan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang meneliti pengobatan yang efektif untuk virus Marburg, tetapi masih dalam tahap eksperimen.
Baca Juga: Menu Sehat untuk Perut Nyaman: Panduan Makanan bagi Penderita Asam Lambung
Ia juga mengharapkan pemerintah Prabowo Subianto meningkatkan kemampuan deteksi dini untuk mencegah masuknya virus ini ke Indonesia. Dicky menekankan perlunya pelatihan, penyediaan alat deteksi, dan peningkatan literasi publik mengenai virus Marburg.
Virus Marburg memiliki angka reproduksi (Ro) antara dua hingga tiga, artinya setiap orang yang terinfeksi bisa menularkan kepada dua hingga tiga orang lainnya tanpa intervensi.
Penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh seperti darah, urin, air liur, keringat, atau muntahan, serta benda yang terkontaminasi cairan tubuh pasien.
Baca Juga: Waktu yang Tepat Jalan Kaki Usai Makan untuk Turunkan Kadar Gula Darah
Selain itu, virus ini juga bisa menular dari hewan seperti kelelawar buah dan monyet yang terinfeksi ke manusia.