kesehatan

Kanker Ovarium: Ancaman Serius bagi Kesehatan Wanita

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 11:41 WIB
Ilustrasi kanker ovarium (Freepik/pikisuperstar)

KALTENGLIMA.COM – Baru-baru ini ada kasus langka yang menimpa seorang bayi berusia 19 bulan di Malaysia, Deneen Auni Riksi yang dinyatakan mengidap kanker ovarium stadium 3.

Gejala awal, bayi asal Malaysia tersebut menangis selama berbulan-bulan dan sembelit yang tidak kunjung pulih.

Tim medis akan memulai melakukan kemoterapi pada Daneen, sang ibu juga mengaku terkejut ketika mengetahui hal tersebut.

Baca Juga: Hati-hati! Kombinasi Maut Mie Instan dengan 3 Makanan Ini

Kanker ovarium adalah pertumbuhan sel-sel abnormal di dalam ovarium (indung telur) yang kemudian berkembang menjadi tumor ganas.

Tumor ini dapat tumbuh dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Baca Juga: Cegah Pikun di Usia Tua dengan Aktivitas yang Bikin Otak Encer, Simak Daftarnya!

Faktor Risiko Kanker Ovarium

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker ovarium antara lain:

  • Usia: Risiko meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah menopause.
  • Riwayat keluarga: Memiliki anggota keluarga dekat yang pernah menderita kanker ovarium dapat meningkatkan risiko.
  • Mutasi gen: Mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2 dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.
  • Endometriosis: Kondisi di mana jaringan yang melapisi rahim tumbuh di luar rahim.
  • Obesitas: Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker ovarium.
  • Penggunaan hormon: Penggunaan hormon estrogen jangka panjang dapat meningkatkan risiko.

Baca Juga: Mengenal NPD dan Gejalanya yang Sering Tidak Disadari

Gejala Kanker Ovarium

Sayangnya, gejala kanker ovarium seringkali tidak spesifik dan mudah terabaikan pada tahap awal. Beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain:

  • Perut kembung: Sering merasa perut penuh dan kembung, bahkan setelah makan sedikit.
  • Nyeri panggul: Rasa sakit atau tidak nyaman di area panggul.
  • Sering buang air kecil: Lebih sering buang air kecil dan merasa tidak tuntas.
  • Sembelit: Sulit buang air besar.
  • Mual dan muntah: Terkadang disertai dengan penurunan nafsu makan.
  • Berat badan turun tanpa sebab: Penurunan berat badan yang tidak disengaja.
  • Perdarahan abnormal: Perdarahan vagina di luar siklus menstruasi atau perdarahan setelah menopause.

Baca Juga: Benarkah Mentimun Bisa Meredakan Gejala Asam Urat? Begini Faktanya!

Pencegahan dan Deteksi Dini

Halaman:

Tags

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB