Para ahli saraf bahkan mencatat 45 persen remaja usia 12 hingga 17 tahun yang awalnya tidak memiliki riwayat gangguan mental mulai menunjukkan gejala kejiwaan yang membutuhkan evaluasi medis lebih lanjut.
Situasi ini muncul di tengah meningkatnya krisis kesehatan mental di sekolah-sekolah Inggris. Data NHS tahun 2023 mencatat lebih dari 20 persen anak usia 8 hingga 16 tahun diperkirakan mengalami masalah kesehatan mental, angka yang naik 7 persen dibandingkan tahun 2017.
Meski demikian, beberapa penelitian lain juga menyoroti sisi positif dari bermain game. Studi tertentu menunjukkan bahwa bermain game dapat melatih otak secara efektif, bahkan lebih baik dibandingkan aktivitas fisik, dengan hasil berupa skor yang lebih tinggi dalam tes memori, perhatian, dan kemampuan berpikir pada para gamers dibanding mereka yang tidak bermain sama sekali.
Baca Juga: Penyakit Diabetes Menjadi Ancaman bagi Generasi Muda, Ini Gejala dan Tindakan Pencegahannya
Penelitian lain dengan jumlah partisipan mencapai 97 ribu orang menemukan bahwa hobi bermain game sebenarnya dapat meningkatkan kesejahteraan emosional, sebagaimana dilaporkan oleh peneliti dari Jepang yang menyebut kepemilikan konsol dan bermain game memberi dampak positif pada kesehatan mental.
Namun, manfaat ini tidak terlihat pada mereka yang bermain lebih dari tiga jam per hari.
Temuan tersebut menegaskan bahwa masalah utama bukanlah pada aktivitas bermain game itu sendiri, melainkan durasi berlebihan yang dapat memicu berbagai dampak negatif.