KALTENGLIMA.COM - Teh melati merupakan salah satu jenis teh yang digemari masyarakat dan dapat dinikmati baik dalam kondisi panas maupun dingin.
Biasanya teh ini dibuat dari daun teh hijau yang diberi aroma khas bunga melati, meskipun ada juga yang menggunakan teh hitam atau teh putih sebagai dasarnya.
Proses pemberian aroma dilakukan dengan menumpuk daun teh bersama bunga melati hingga wangi bunganya meresap ke dalam daun, bahkan dalam beberapa kasus digunakan aroma melati buatan sebagai pengganti bunga asli.
Baca Juga: Selain Stres, Ini Kebiasaan yang Membuat Rambut Mudah Rontok
Mengonsumsi teh melati secara rutin dipercaya memberikan beragam manfaat bagi kesehatan, seperti membantu menurunkan risiko kanker berkat kandungan polifenol yang bersifat antioksidan, memberikan efek relaksasi karena adanya aroma melati serta asam amino L-theanine yang mampu menenangkan saraf dan mengurangi stres, mendukung kesehatan pencernaan melalui perannya dalam menjaga hidrasi tubuh sekaligus meningkatkan keseimbangan mikrobioma usus, serta menjaga kesehatan jantung dengan menurunkan kadar kolesterol jahat, mengurangi tekanan darah, dan menekan risiko penyakit jantung maupun stroke.
Walaupun demikian, konsumsi teh melati secara berlebihan tetap memiliki efek samping, antara lain risiko kelebihan kafein yang dapat menyebabkan gelisah, sakit kepala, gangguan tidur, hingga detak jantung meningkat, serta kemampuannya mengurangi penyerapan zat besi dalam tubuh jika diminum bersamaan dengan makanan.
Oleh karena itu, teh melati sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah wajar dan tidak diminum berdekatan dengan waktu makan agar manfaatnya dapat diperoleh secara optimal tanpa menimbulkan masalah kesehatan.