kesehatan

Kenali Perbedaan Batuk Rejan dan Batuk Biasa agar Tak Salah Menangani

Rabu, 17 September 2025 | 13:30 WIB
Ilustrasi batuk. (ibupedia.com)

KALTENGLIMA.COM - Batuk merupakan mekanisme alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari berbagai iritan, seperti debu, asap, maupun lendir, sehingga kotoran atau zat berbahaya tidak masuk lebih jauh ke paru-paru.

Pada umumnya, batuk biasa tidak membutuhkan penanganan khusus karena dapat sembuh dengan cepat.

Perawatan sederhana seperti beristirahat, mengonsumsi madu dan lemon, atau menjaga kondisi tubuh sudah cukup untuk meredakannya.

Baca Juga: Sering Merasa Pusing? Ketahui Penyebabnya Disini

Namun, ada jenis batuk yang lebih berat, menular, dan berbahaya, yaitu batuk rejan atau pertusis.

Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri ini bisa berlangsung lama, bahkan hingga berbulan-bulan, dan masih sering sulit dibedakan oleh masyarakat dengan batuk biasa. Padahal, membedakan keduanya sangat penting agar penanganan tidak salah arah.

Batuk biasa terbagi menjadi dua jenis, yaitu batuk berdahak dan batuk kering. Batuk berdahak muncul ketika tubuh berusaha mengeluarkan lendir berlebih, sementara batuk kering biasanya dipicu rasa gatal di tenggorokan akibat iritan seperti asap rokok atau debu.

Baca Juga: Apakah Benar Main Ponsel di Toilet Bisa Kena Penyakit Wasir?

Gejala ini sering muncul setelah pilek atau paparan lingkungan tertentu dan jarang menandakan kondisi serius. Sebagian besar kasus batuk biasa dapat sembuh dengan istirahat cukup, menjaga kelembapan udara, serta penggunaan obat alami atau obat bebas.

Pemeriksaan lebih lanjut baru dilakukan jika batuk berlangsung lama, misalnya untuk mendeteksi asma, bronkitis, atau alergi.

Sebaliknya, batuk rejan memiliki ciri khas berupa serangan batuk keras berulang yang sering diikuti tarikan napas panjang hingga menimbulkan bunyi melengking.

Baca Juga: Suka Matcha ? Ketahui Efek Samping Minum Matcha Berlebihan

Kondisi ini bisa berlangsung hingga tiga bulan tanpa perbaikan dan dapat menyebabkan kekurangan oksigen, bahkan memicu pneumonia.

Selain melemahkan tubuh, batuk rejan juga berpotensi menimbulkan komplikasi serius seperti cedera pada tulang rusuk akibat batuk terlalu keras, serta berisiko fatal pada bayi dan anak-anak.

Penularannya sangat mudah terjadi melalui percikan air liur saat batuk atau bersin, sehingga pencegahan menjadi langkah paling utama.

Halaman:

Tags

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB