Pola makan yang buruk juga menjadi faktor lain yang bisa mengganggu kesehatan mata. Organ penglihatan membutuhkan asupan nutrisi yang memadai, seperti vitamin C, vitamin E, zinc, serta omega-3 yang banyak ditemukan pada sayuran hijau, seafood, kacang-kacangan, dan buah segar.
Selain itu, kebutuhan cairan tubuh juga harus terpenuhi karena dehidrasi dapat membuat mata terasa kering, merah, dan gatal. Minimal konsumsi delapan gelas air putih setiap hari.
Kebiasaan merokok pun memberikan dampak negatif yang signifikan karena selain meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker paru-paru, merokok juga mempercepat kerusakan mata.
Baca Juga: Marak Keracunan MBG, Pemerintah Tegaskan SPPG Wajib Miliki Sertifikat Higiene-Sanitasi
Perokok lebih rentan mengalami degenerasi makula, katarak, dan glaukoma. Untuk itu, berhenti merokok menjadi langkah penting menjaga kesehatan mata, dan bila perlu dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai terapi berhenti merokok.
Kebiasaan terakhir yang sering diabaikan adalah jarang melakukan pemeriksaan mata. American Optometric Association merekomendasikan pemeriksaan menyeluruh setidaknya setiap dua tahun sekali, tergantung usia dan kondisi kesehatan individu.
Pemeriksaan ini bukan hanya untuk mengecek ketajaman penglihatan, tetapi juga penting untuk memantau kondisi retina, pembuluh darah, dan saraf optik. Banyak penyakit mata baru terdeteksi saat sudah memasuki tahap parah sehingga sulit diobati.
Baca Juga: Cegah Osteoporosis, Ini 7 Pilihan Makanan Sehat Tinggi Kalsium yang Bisa Jadi Solusi
Oleh karena itu, pemeriksaan mata secara rutin dan menjalin hubungan dengan dokter spesialis mata sangat penting guna menjaga penglihatan tetap sehat dan optimal dalam jangka panjang.