kesehatan

4 Kebiasaan Makan yang Memicu Umur Panjang Menurut Ahli, Apa Saja?

Selasa, 30 September 2025 | 13:22 WIB
Ilustrasi - Makanan olahan dari serangga. (Ist)

KALTENGLIMA.COM - Hidup yang sehat serta umur yang panjang tentu didambakan oleh banyak orang.
Seorang profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, Dr Frank B. Hu, menyebutkan, umur panjang dipengaruhi oleh banyak faktor. Namun, pola makan merupakan salah satu faktor yang terpenting yang mampu memengaruhi risiko penyakit kronis, kematian, dan umur panjang.

Kebiasaan Makan Pemicu Panjang Umur menurut Pakar
Mengutip dari laman CNBC Make It, berikut saran dari Dr Frank B. Hu untuk meningkatkan peluang memperpanjang umur sehat. Mulai dari rekomendasi asupan makanan yang harus dikonsumsi, dikurangi hingga meningkatkan hubungan sosial.

Baca Juga: BGN Nonaktifkan 56 Dapur MBG Usai Terjadi Kasus Keracunan Berulang

1. Makan Lebih Banyak Makanan Utuh
Hu menyarankan untuk fokus pada makanan utuh dan minimal olahan, terutama makanan nabati. Usahakan untuk menambahkan lebih banyak whole food atau makanan utuh, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan polong-polongan ke dalam setiap menu. Pakar ini sangat menyarankan diet yang mirip dengan diet Mediterania yang kaya akan sayur dan buah-buahan, diet nabati yang sehat, atau juga diet Okinawa yang semuanya kaya akan makanan utuh. Ia berpendapat, pola makan tersebut sudah terbukti mengurangi penyakit kronis seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, beberapa jenis kanker, dan juga risiko demensia.

"Dan karena itulah penyebab utama kematian. Itulah sebabnya pola makan sehat terbukti mengurangi risiko kematian dini dan memperpanjang harapan hidup." Ucap Hu.

2. Kurangi Konsumsi Makanan Olahan dan Ultra-Olahan
Setelah menambahkan lebih banyak makanan utuh, Hu juga menyarankan agar sebaiknya mengurangi makanan olahan serta ultra-olahan.

Baca Juga: Harga Emas Antam Melonjak, Capai Rp2.234.000 per Gram

"Dalam pola makan masyarakat AS, hampir 60 persen kalori berasal dari makanan ultra-olahan," termasuk makanan seperti minuman ringan, camilan, dan permen, ujarnya.

"Itulah salah satu alasan mengapa orang Amerika mengonsumsi terlalu banyak makanan tidak sehat dan terlalu banyak kalori." Imbuh Hu.

Sebuah penelitian, meneliti hasil kesehatan pada lebih dari 11.000 orang dewasa selama kurun waktu 19 tahun. Ditemukan bahwa mereka yang paling banyak mengonsumsi makanan ultra-olahan dalam jangka waktu tersebut memiliki risiko kematian akibat semua penyebab sebesar 31% lebih tinggi dibandingkan orang yang paling sedikit mengonsumsi makanan ultra-olahan.

Baca Juga: Kiper Spanyol Meninggal Dunia Usai Insiden Mengerikan di Lapangan

"Jadi, saya pikir sangat penting untuk meminimalkan konsumsi makanan tersebut," tambah Hu.

3. Fleksibel Terhadap Diet
Hu menyebutkan bahwa tidak ada pola
makan kaku yang harus diikuti semua orang agar hidup lebih lama dan lebih sehat. Menurutnya, ada berbagai pola makan dan setiap orang dapat menciptakan pola makan mereka sendiri.

"Identifikasi makanan utuh mana yang benar-benar Anda nikmati dan ciptakan pola makan sehat Anda sendiri," ucapnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB