Jumlah tersebut cukup tinggi sehingga sulit tercapai hanya melalui konsumsi harian normal. Dengan demikian, penggunaan stevia dalam takaran wajar tergolong aman bagi tubuh.
Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa stevia tidak hanya aman, tetapi berpotensi memberikan manfaat bagi kesehatan.
Pemanis ini dapat membantu mengontrol kadar gula darah karena tidak menyebabkan lonjakan glukosa seperti gula biasa. Selain itu, karena bebas kalori, stevia juga dapat mendukung pengelolaan berat badan.
Baca Juga: Gejala Red Flag Kanker yang Dapat Muncul Usai Makan, Hati-hari Jika Mengalaminya!
Beberapa studi bahkan menemukan bahwa stevia memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang membantu melawan radikal bebas serta menurunkan peradangan.
Di sisi lain, stevia juga berkontribusi menjaga kesehatan mulut karena tidak menyebabkan kerusakan gigi atau pertumbuhan bakteri penyebab plak.
Meski demikian, konsumsi stevia tetap perlu dilakukan secara bijak. Dalam beberapa kasus, sebagian orang mungkin mengalami efek ringan seperti rasa pahit di mulut, kembung, atau mual jika dikonsumsi berlebihan.
Baca Juga: Gejala Red Flag Kanker yang Dapat Muncul Usai Makan, Hati-hari Jika Mengalaminya!
Saat ini, penelitian juga masih terus dilakukan untuk memahami kemungkinan efek stevia terhadap hormon, meskipun sejauh ini belum ditemukan bukti kuat yang menunjukkan dampak negatif pada manusia.
Dalam penggunaannya, penting untuk diingat bahwa stevia memiliki tingkat kemanisan jauh lebih tinggi dari gula, sehingga takarannya tidak bisa disamakan.
Gunakan resep khusus yang mencantumkan jumlah stevia secara tepat agar hasil masakan tetap sesuai, terutama dalam pembuatan kue atau makanan penutup.
Baca Juga: Waspadai! Ini Efek Samping Berbahaya bagi Penderita Gagal Ginjal yang Tak Jalani Cuci Darah
Beberapa cara sederhana untuk menikmati stevia antara lain menambahkannya ke dalam kopi atau teh, mencampurkannya ke dalam smoothie buah, atau menggunakannya dalam berbagai resep dessert rendah kalori seperti mousse pisang dan apel panggang.