Stevia Disebut Lebih Sehat dari Gula Pasir, Benarkah? Simak Faktanya

photo author
- Senin, 13 Oktober 2025 | 07:00 WIB
Ilustrasi stevia. (Pixabay)
Ilustrasi stevia. (Pixabay)

KALTENGLIMA.COM - Semakin banyak orang kini mulai mengurangi bahkan meninggalkan konsumsi gula pasir karena khawatir terhadap dampaknya bagi kesehatan.

Meskipun gula dapat memberikan energi dengan cepat, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan berbagai risiko serius seperti peningkatan berat badan, diabetes, hingga penyakit jantung.

Sebagai alternatif, pemanis alami seperti stevia kini semakin populer dan dianggap lebih sehat dibandingkan gula biasa.

Baca Juga: Heboh Isu Gluten, Dokter Ungkap Fakta dan Risiko Kesehatannya

Menurut laporan dari Cleveland Clinic pada 11 November 2025, stevia merupakan pemanis alami yang berasal dari daun tanaman Stevia rebaudiana, tumbuhan yang telah lama digunakan masyarakat Amerika Selatan untuk memberikan rasa manis pada makanan dan minuman.

Kandungan utama yang membuat stevia terasa manis adalah steviol glikosida, zat alami yang tingkat kemanisannya mencapai 200 hingga 400 kali lipat lebih tinggi dari gula pasir. Dengan demikian, hanya sedikit stevia yang dibutuhkan untuk menghasilkan rasa manis yang sama.

Stevia kini tersedia dalam berbagai bentuk seperti bubuk, cairan, dan butiran halus. Keunggulan utama stevia adalah tidak mengandung kalori dan karbohidrat, sehingga tidak menyebabkan peningkatan kadar gula darah secara signifikan.

Baca Juga: Terungkap! Obat Batuk Beracun India Diproduksi di Tempat Tak Layak dan Dipenuhi Sampah

Hal ini menjadikannya pilihan ideal bagi penderita diabetes dan mereka yang menjalani diet rendah gula.

Berbeda dengan pemanis buatan seperti aspartam atau sukralosa, stevia dianggap lebih alami karena berasal dari tumbuhan dan melalui proses ekstraksi yang sederhana.

Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat telah menyetujui stevia sebagai bahan pemanis yang aman dikonsumsi sejak tahun 2008, dengan syarat menggunakan ekstrak murni minimal 95%. Namun, tidak semua produk berlabel “stevia” berisi 100% bahan tersebut.

Baca Juga: Gejala Red Flag Kanker yang Dapat Muncul Usai Makan, Hati-hari Jika Mengalaminya!

Sebagian produk mengandung campuran tambahan seperti maltodekstrin atau eritritol untuk memperbaiki tekstur dan rasa, sehingga penting untuk selalu memeriksa label kemasan sebelum membeli.

Batas aman konsumsi stevia atau Acceptable Daily Intake (ADI) ditetapkan sekitar 4 miligram per kilogram berat badan per hari.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X