Variasi jangka panjang dalam tekanan intraokular (tekanan cairan dalam mata) selama ini dianggap sebagai indikator yang dapat diandalkan dalam penanganan terkait glaukoma.
Baca Juga: Anggota Satlantas Polres Kubu Raya Bantu Dorong Pikap Mogok di Tengah Jalan
Prediksi tersebut diperkuat dengan temuan penelitian.
Akan tetapi, tim peneliti berpendapat bahwa penuaan jaringan retina juga dipercepat oleh efek fluktuasi ringan yang sering terjadi.
Menurut Skowronska-Krawczyk, bahkan peningkatan ringan tekanan intraokular dapat menyebabkan kematian sel ganglion di retina sehingga mengakibatkan gangguan penglihatan pada hewan yang usianya lebih tua.
Baca Juga: Pengembangan Produk Lokal Perlu Dukungan Pemerintah Daerah
Pada orang sehat, tekanan intraokular di mata antara 12 dan 21 mmHg setiap hari. Hampir dua pertiga orang lebih sering mengalaminya di malam hari.
Pengukuran tunggal tekanan intraokular saja tidak cukup untuk meramalkan perkembangan penyakit pasien glaukoma karena rentang tekanan intraokular yang besar.
Untuk mengidentifikasi kemungkinan target pengobatan, peneliti masih menyelidiki mekanisme perubahan penuaan akumulatif. Mereka juga bereksperimen dengan berbagai metode untuk menghentikan percepatan penuaan terkait stres.
Baca Juga: Pasangan Sejoli Ditemukan Tewas di Apartemen Tangerang Selatan
"Studi ini memberi peluang untuk pencegahan kehilangan penglihatan, jika dan ketika penyakit dikenali sejak dini," pungkasnya. ***
Artikel Terkait
Bisa Dicoba, Intip Resep Ayam Kecap Tumis Praktis
Cuaca Ekstrem, BMKG : Enam Daerah Ini Masuk Kategori Siaga Bencana
Cristiano Ronaldo Jadi Bintang Al-Nassr, Disambut Meriah Penggemar
Gunung Api Anak Krakatau Erupsi
Segera Dicegah! Resiko Mengintai Minuman Manis bagi Kesehatan