Nabi SAW menjawab, "Para nabi, lalu orang yang paling mulia (di antara kalian), kemudian orang yang paling mulia lagi (di bawah mereka). Setiap orang akan diberi cobaan menurut kadar agamanya.
Sehingga, jika ia dalam hal agamanya kuat, maka beratlah cobaannya. Tapi, jika dalam agamanya lemah, maka ia diberi cobaan sesuai kadar agamanya itu. Cobaan akan senantiasa menyertai seorang hamba sehingga membebaskan hamba itu berjalan di bumi ini tanpa ada dosa lagi padanya." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Dalam sebuah riwayat lain, diterangkan juga jika Allah SWT akan memberikan seseorang musibah melalui tubuhnya, hartanya atau anaknya. Jika mereka bersabar, maka Allah SWT akan menaikkan derajat hamba-Nya tersebut.
Baca Juga: Semifinal Piala Asia U-23 2024 : Jepang Lolos ke Final Singkirkan Irak
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi, "Jika seorang hamba telah mendapat ketetapan sebuah derajat dari Allah, tapi ia tidak dapat mencapainya dengan amal ibadahnya, maka Allah akan memberinya cobaan pada raganya, atau hartanya, atau anaknya. Kemudian, Allah memberinya kesabaran sehingga Allah menyampaikannya kepada derajat yang telah menjadi ketetapan untuknya dari Allah SWT." (HR. Ahmad).
2. Diuji dengan Rasa Sakit
Dijelaskan dalam buku Bimbingan Orang Sakit karya Saiful Hadi El-Sutha, saat seorang muslim tengah mendapatkan sakit, hendaklah ia berbaik sangka kepada Allah SWT.
Pasalnya, sakit yang diderita itu dapat saja sebagai bentuk kepedulian dan tanda cinta-kasih Allah SWT kepada dirinya sekaligus sebagai sarana bagi Allah SWT untuk memuliakan dan mengangkat derajat dirinya.
Baca Juga: Raperda Pengelolaan Sampah, Wujudkan Peningkatan Kesehatan Masyatakat
Dan memang begitulah kebenarannya, asalkan orang yang sakit itu menerima sakit yang dideritanya dengan penuh kesabaran, lapang hati, ridha dan berserah diri kepada-Nya. Rasulullah SAW sudah menegaskan dalam hadits yang berbunyi,
"Sesungguhnya orang-orang yang shaleh akan diberikan cobaan yang lebih berat kepada mereka, dan sesungguhnya tidaklah menimpa seorang mukmin suatu bencana, meskipun itu hanya berupa duri (yang menusuknya) atau sesuatu yang lebih dari itu, melainkan semua itu akan menjadikan dihapus satu kesalahan dari dirinya, dan diangkat satu derajat (tingkatan) atasnya." (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Hakim)
Terdapat riwayat lain yang menjelaskan hal yang sama, Rasulullah SAW bersabda, "Rasa pusing yang dirasakan oleh seorang mukmin, atau duri yang menusuk tubuhnya, atau sesuatu yang membuatnya merasa sakit, maka semua itu akan menjadikan Allah mengangkat derajatnya sebanyak satu derajat (satu tingkat kemuliaan) dan Allah pun akan menghapuskan dosa-dosanya besok pada hari kiamat." (HR. Ibnu Abi Ad-Dunya)
Baca Juga: DPRD Barito Utara Paripurna Terkait Rekomendasi Terhadap LKPJ Bupati tahun Anggaran 2023
Dari penjelasan kedua hadits itu, kita dapat simpulkan jika selain diangkat derajat seseorang yang tengah sakit juga dihapuskan segala dosa-dosanya.
Artikel Terkait
Rio Reifan Kembali Terlibat Penyalahgunaan Narkoba, Henny Monna Ajukan Direhabilitasi
Han So Hee Diduga Bohong Tentang Diterima Kuliah di Universitas Prancis
Brigjen Aulia Dwi Nasrullah Pecahkan Rekor Jadi Jenderal TNI Termuda, Intip Profilnya
Ajak Bersinergi dengan Program
Inilah Starting XI Timnas Indonesia Vs Uzbekistan Semiifnal Piala Asia U23 2024 : Sananta Masuk Gantikan Rafael