KALTENGLIMA.COM - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said resmi mendaftarkan diri mengikuti seleksi calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ), Senin (15/7/2024).
Keikutsertaannya dalam seleksi capim KPK sebagai panggilan membenahi lembaga antirasuah tersebut.
Sudirman Said menuturkan, sejak masa sekolah, dirinya merasa diurus oleh negara. Salah satunya mendapat beasiswa di perguruan tinggi hingga mendapatkan tugas penting selama karier profesionalnya.
Baca Juga: Kejati Jabar Resmi Tahan Eks Pj Bupati Bandung Barat, Kasus Korupsi Pasar Cigasong
Sudirman mengucapkan terima kasih atas dorongan dan kepercayaan yang diberikan oleh rekan sejawat dan juga koalisi masyarakat sipil antikorupsi.
Ia mengaku banyak dibantu dalam mengurus administrasi pendaftaran.
Mantan Ketua Tim Kecil Koalisi Perubahan ini mengatakan menjadi pimpinan KPK sebagaimana juga posisi pimpinan publik lainnya adalah senantiasa untuk memenuhi kepentingan publik, bukan agenda pribadi.
Baca Juga: Kali Kelima dalam 8 Hari, Israel Serang Lima Sekolah di Gaza Tempat Penampungan Warga Palestina
Dalam beberapa minggu terakhir, ia mengaku berdiskusi dengan sejumlah pihak yang mewakili pandangan publik termasuk dari gerakan masyarakat sipil.
Setidaknya sudah ada sebanyak 352 orang sudah mendaftar sebagai calon pimpinan dan dewan pengawas KPK. Itu merupakan data per hari ini pukul 06.50 WIB.
Dari jumlah itu, sebanyak 210 orang mendaftar sebagai capim KPK. Sisanya, 142 orang mendaftar sebagai Dewas KPK.
Baca Juga: Pelaku Penembakan Donald Trump Teridentifikasi, Masih Berusia 20 Tahun
Yusuf Ateh menyatakan terdapat 796 orang telah membuat akun untuk pendaftaran capim dan dewas KPK.
Untuk itu, ia meyakini pendaftar bakal terus bertambah menjelang batas akhir waktu pada pukul 23.59 WIB nanti.
Artikel Terkait
Mantan Menteri ESDM Sudirman Said Daftar Calon Pimpinan KPK
Diduga Terlibat Prostitusi Online 6 WNA Ditangkap di Jakbar
Saat Operasi Narkoba di Rumah Warga Kalipasir Polisi Temukan Banyak Bong
25 Ribu Buruh di Sukabumi di PHK gegara Resesi Ekonomi
WNI di Jerman Ditemukan Tewas dengan 30 Luka Tusukan, Diduga Dibunuh Sang Suami