KALTENGLIMA.COM - Pengguna media sosial dari seluruh dunia tengah diramaikan oleh konsep unik yang disebut Red String Theory, atau teori benang merah.
Teori ini menyatakan bahwa setiap orang memiliki jodoh yang sudah ditakdirkan sejak lahir, terhubung melalui benang merah tak kasat mata.
Tak hanya menarik, teori ini juga memicu banyak diskusi, konten kreatif, hingga berbagai interpretasi di kalangan warganet.
Baca Juga: Jangan Salah Tanggap! Begini Cara Membedakan Gatal Biasa dan Gatal Akibat Diabetes
Banyak dari warganet yang ingin mencari tahu apakah mereka pernah bertemu pasangannya sebelum ditakdirkan bersama.
Tapi, apa itu sebenarnya red string theory?
Red string theory merupakan cerita rakyat China tentang cinta yang romantis. Namun, dalam sejarahnya, red string theory juga populer di kalangan masyarakat Jepang.
Baca Juga: 5 Manfaat Tak Disangka-sangka Jamur Kuping bagi Kesehatan yang Sayang Dilewatkan
Bagi orang Jepang, hubungan antar-manusia ditentukan oleh seutas benang merah yang diikatkan oleh para dewa pada jari kelingking mereka yang saling bertemu dalam kehidupan.
Merangkum berbagai sumber, dalam bahasa Jepang teori ini disebut 'akai ito'.
Legenda ini mengatakan, dua orang yang saling terhubung melalui benang ini akan memiliki kisah tak terduga, terlepas dari waktu, tempat, dan keadaan.
Baca Juga: Terapkan 5 Kebiasaan Ini di Malam Hari, Bikin Kamu Tidur Nyenyak
'Benang merah' itu mungkin bisa kusut, meregang, ataupun mengerut. Namun, benang tidak akan terputus.
Namun, teori ini tak cuma bicara seputar hal romantis saja. Tapi, ini juga mencakup kehidupan yang lebih luas.
Artikel Terkait
5 Strategi Efektif Mengelola Gangguan Kecemasan
5 Penyebab Umum Sakit Perut Sebelah Kiri
Legislator DPRD Ajak Jaga Kerukunan Jelang Pilkada : Jangan Terpecah Belah
Ajak Generasi Muda Berkontribusi dalam Pembangunan
Dewan Minta Adanya Peningkatan Akses Jalan Produksi Pertanian