Polisi Gadungan Tipu Bapak Asuh, Kasusnya Terbongkar Usai Laporan Lewat WA Kapolresta Bogor

photo author
- Jumat, 14 Februari 2025 | 18:36 WIB
Satreskrim Polresta Bogor Kota berhasil mengamankan polisi gadungan yang menipu warga.  (Fadli Metropolitan)
Satreskrim Polresta Bogor Kota berhasil mengamankan polisi gadungan yang menipu warga. (Fadli Metropolitan)

KALTENGLIMA.COM - Polresta Bogor Kota berhasil menangkap seorang polisi gadungan berinisial WK (28) yang diduga melakukan penipuan dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Penangkapan ini bermula dari laporan warga yang merasa tertipu, yang kemudian diteruskan melalui WhatsApp Kapolresta Bogor Kota, Kombes Eko Prasetyo.

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Riznaldi, menjelaskan bahwa WK tidak hanya mengaku sebagai polisi, tetapi juga menyamar sebagai anggota Bea-Cukai dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Baca Juga: Erupsi Gunung Ibu, Bandara Kuabang Kao di Halmahera Barat Ditutup Sementara!

Menindaklanjuti laporan tersebut, Kombes Eko memerintahkan jajarannya untuk melakukan pengecekan dan meminta korban membuat laporan resmi. WK akhirnya ditangkap saat berusaha melarikan diri di Stasiun Cilebut pada Kamis (13/2).

Dalam penggeledahan di tempat tinggal WK di Tanahsareal, Kota Bogor, polisi menemukan barang bukti berupa seragam polisi serta dokumen yang diduga palsu, termasuk surat pengangkatan sebagai anggota polisi, Bea-Cukai, dan BIN.

Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, dipastikan bahwa WK bukan anggota dari instansi mana pun yang ia akui.

Baca Juga: Imbas Efisiensi Anggaran, Pegawai KY WFA 1 Hari dalam Sepekan

Menurut AKP Aji Riznaldi, WK awalnya memiliki bapak asuh di Bogor. Untuk mendapatkan uang, ia berpura-pura bekerja di Bea-Cukai dan menghilang dari kota tersebut.

Setelah beberapa tahun, ia kembali dan mengaku telah menjadi polisi serta bertugas di BIN. Dalam aksinya, WK menipu bapak asuhnya serta beberapa warga lain hingga total kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Polisi saat ini masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap WK untuk mengungkap kemungkinan adanya korban lain.

Baca Juga: Soal Gaji Stafsus, Istana Buka Suara

Awalnya, laporan yang diterima hanya mencatat kerugian puluhan juta rupiah, tetapi setelah dikembangkan, ditemukan lebih banyak korban sehingga total kerugian meningkat.

Kasus ini terus diselidiki untuk memastikan modus operandi dan skala penipuan yang dilakukan oleh WK.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X