KALTENGLIMA.COM - Sebanyak 84 warga negara Indonesia (WNI) yang sebelumnya terjebak dalam jaringan penipuan di Myanmar akhirnya berhasil dibebaskan dan dijadwalkan kembali ke Indonesia pada Jumat, 28 Februari 2025.
Mereka merupakan bagian dari lebih dari 7.000 orang yang ditahan di Myawaddy, sebuah kota di perbatasan Myanmar, setelah operasi gabungan yang dilakukan oleh Thailand, Myanmar, dan Cina mengungkap sindikat penipuan yang beroperasi di wilayah tersebut.
Jaringan penipuan ini telah memperdaya ratusan ribu orang dengan menawarkan pekerjaan menarik di Myanmar, Kamboja, dan Laos.
Baca Juga: KPK Periksa Pramugari dalam Kasus Dana Operasional Eks Gubernur Papua
Namun, kenyataannya mereka justru dipaksa untuk melakukan berbagai jenis kejahatan siber, termasuk penipuan asmara, investasi ilegal, dan perjudian daring. Banyak korban yang terjebak dalam kondisi kerja yang tidak manusiawi tanpa bisa melarikan diri.
Berdasarkan laporan Kementerian Luar Negeri Indonesia, dari 84 WNI yang dipulangkan, sebanyak 69 di antaranya adalah laki-laki dan 15 lainnya perempuan.
Seluruhnya dalam kondisi sehat dan diterbangkan ke Jakarta menggunakan tiga penerbangan komersial pada hari yang sama.
Baca Juga: MK Diminta Ubah Batas Sarjana ikut CPNS: Harusnya 37 atau 38
Sebelumnya, pemerintah Indonesia memperkirakan terdapat sekitar 270 WNI yang menjadi korban penipuan di Myanmar, tetapi belum ada kejelasan mengapa hanya 84 orang yang berhasil dipulangkan dalam gelombang pertama ini.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengungkapkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, sekitar 6.800 warga Indonesia telah menjadi korban kejahatan serupa.
Mereka dipaksa bekerja dalam skema perjudian daring dan investasi bodong di Myanmar serta negara-negara lainnya di kawasan Asia Tenggara.
Baca Juga: Efisiensi APBD 2025, Dewan Barut Parmana Setiawan Tegaskan Pelayanan Publik Tetap Optimal
Hingga saat ini, operasi untuk membongkar pusat-pusat penipuan di perbatasan Thailand dan Myanmar masih belum menunjukkan hasil yang signifikan.
Meskipun sejumlah pekerja telah berhasil diselamatkan, jumlahnya masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan total korban yang diperkirakan berada di wilayah tersebut.
Artikel Terkait
SPBU Shell Diserbu Setelah Mencuat Kasus Korupsi Pertamina Oplos Pertamax, Milik Siapa?
Selain Pertamina, Ini Dia SPBU yang Ada di Indonesia
Bikin Gebrakan Baru, Dedi Mulyadi Sulap Mobil Dinas Gubernur Jawa Barat Menjadi Kendaraan Rumah Sakit
Ada Tambahan Diskon 50% Dari PLN Untuk di Bulan Ramadan, Tapi…