KALTENGLIMA.COM - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengumumkan bahwa buku Sejarah Indonesia hasil pembaruan akan diluncurkan pada Oktober mendatang.
Ia menjelaskan bahwa proses penulisan telah selesai, namun peluncuran baru dapat dilakukan setelah melalui tahap penyuntingan yang memakan waktu cukup lama serta mempertimbangkan berbagai masukan dari uji publik.
Masukan tersebut dihimpun melalui diskusi di berbagai kampus, seperti Universitas Indonesia, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Padang, dan Universitas Hasanuddin.
Baca Juga: Owner Pabrik Narkotika di Serang Divonis Hukuman Mati
Ke depan, akan digelar diskusi kelompok bersama pemerhati sejarah di luar tim penulis maupun editor, serta public expose untuk mengenalkan isi buku kepada masyarakat.
Fadli memaparkan bahwa pembaruan buku sejarah ini melibatkan 113 penulis, 20 editor jilid, dan tiga editor umum yang berasal dari kalangan sejarawan serta akademisi di bidang arkeologi, geografi, sejarah, dan ilmu humaniora lainnya. Pemerintah mengalokasikan dana sekitar Rp9 miliar untuk proyek ini.
Buku yang ditulis ulang tersebut mengusung pendekatan inklusif dengan perspektif Indonesia sentris, membahas sejarah mulai dari awal terbentuknya Indonesia, masa penjajahan, perang kemerdekaan, era reformasi, hingga pemilu.
Baca Juga: Perangkat Desa di Blitar Dibacok Tetangga Gegara Cekcok Bakar Sampah
Menurut Fadli, pendekatan ini penting agar narasi sejarah tidak hanya didominasi sudut pandang luar, seperti perspektif Belanda yang memandang periode kolonial secara berbeda.
Ia berharap pembaruan buku ini dapat menyajikan sejarah secara berimbang, relevan, dan lebih merepresentasikan pengalaman bangsa Indonesia sendiri.
Artikel Terkait
Pagar di Stasiun Cikini Sering Dilompati, Legislator Usul Bangun Pelican Crossing
Waduh! 6 Kebiasaan Sehari-hari Ini Tanpa Disadari Dapat Picu Batu Ginjal
Gubernur Jateng Tegaskan Pati Kondusif Pasca Aksi Demo Besar
KPK Ajak Jamaah Haji 2024 Jadi Saksi Kasus Korupsi Kuota Haji