Anggota DPR Minta Korban Banjir Bali Dapat Perlindungan Psikososial

photo author
- Kamis, 11 September 2025 | 20:19 WIB
Banjir Bali. (Foto/X @ginanisa21.)
Banjir Bali. (Foto/X @ginanisa21.)

KALTENGLIMA.COM - Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq, mendesak pemerintah pusat maupun daerah agar segera melakukan pemetaan ulang terhadap kawasan yang rawan banjir dan bencana hidrometeorologi di Bali.

Ia menegaskan bahwa prioritas utama harus diberikan pada perlindungan serta pelayanan psikososial bagi para korban terdampak.

Selain itu, ia menekankan pentingnya memperkuat sistem peringatan dini berbasis komunitas, disertai dengan edukasi kepada masyarakat mengenai prosedur evakuasi cepat.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Pelempar Molotov di 6 Pos Polisi Yogyakarta, Ternyata Ikut Tren Medsos

Maman juga mendorong percepatan distribusi bantuan sosial dan kompensasi, khususnya bagi pedagang kecil serta keluarga miskin, sekaligus penyediaan layanan pemulihan psikososial bagi korban yang kehilangan anggota keluarga maupun mata pencaharian.

Menurutnya, bencana banjir bandang yang melanda Bali tidak bisa hanya dipandang sebagai fenomena alam semata, melainkan juga sebagai bukti kegagalan tata kelola risiko bencana.

Minimnya sistem mitigasi, lemahnya kesiapsiagaan, terbatasnya sarana evakuasi, serta kurangnya koordinasi lintas sektor membuat masyarakat menjadi pihak yang paling dirugikan, baik melalui jatuhnya korban jiwa, kerugian materiil, maupun trauma psikologis yang berkepanjangan.

Baca Juga: Tim SAR Evakuasi 4 Jenazah Korban Heli Jatuh di Papua Tengah ke RSUD Mimika

Ia menilai, kondisi ini ironis karena bencana terjadi di pusat destinasi wisata dunia, tetapi warganya justru tidak mendapatkan perlindungan yang memadai.

Hal ini sekaligus memperlihatkan lemahnya integrasi antara kebijakan pembangunan dengan upaya pengurangan risiko bencana.

Maman mengingatkan pemerintah agar lebih serius dalam memperhatikan aspek pencegahan, dengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan penanggulangan bencana.

Baca Juga: Gugatan Pilkada Barito Utara Masuki Babak Pembuktian, Pengamat: Rakyat Bisa Lelah dengan Konflik Elite

Tanpa pendekatan partisipatif, kebijakan yang dibuat dikhawatirkan hanya bersifat formalitas tanpa memberikan dampak nyata di lapangan.

Ia menegaskan bahwa Bali merupakan wajah Indonesia di mata dunia, sehingga jika bencana terus berulang tanpa mitigasi yang baik dan perlindungan yang kuat, bukan hanya masyarakat yang menanggung penderitaan, melainkan juga wibawa bangsa yang ikut terancam.

Sebagaimana diketahui, banjir bandang melanda Bali pada Rabu, 10 September, dan mengakibatkan sembilan korban jiwa yang tersebar di wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, serta Jembrana.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X