KALTENGLIMA.COM - Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali mengalami erupsi sebanyak tiga kali pada Minggu, 21 September.
Menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, erupsi tercatat terjadi pada pukul 07.22 WITA, 08.23 WITA, dan 09.01 WITA.
Pada erupsi pertama, kolom abu mencapai ketinggian sekitar 800 meter di atas puncak atau 2.384 mdpl. Abu berwarna kelabu dengan intensitas sedang mengarah ke barat daya.
Baca Juga: Shalahuddin - Felix Berkomitmen Jalankan Visi dan Misi di 100 Hari Kerja Setelah Dilantik
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29,6 mm dan berdurasi sekitar satu menit 36 detik.
Erupsi kedua juga menghasilkan kolom abu setinggi 800 meter dengan warna kelabu berintensitas tipis condong ke barat daya, amplitudo maksimum 44,4 mm, dan durasi sekitar satu menit 17 detik.
Sementara itu, erupsi ketiga menghasilkan kolom abu setinggi 700 meter di atas puncak atau 2.284 mdpl, dengan warna kelabu berintensitas sedang ke arah barat daya dan barat.
Baca Juga: Polisi Tangsel Bongkar Pabrik Tembakau Sintetis, Puluhan Kilogram Disita
Erupsi ini terekam dengan amplitudo maksimum 44,4 mm dan berlangsung sekitar satu menit 16 detik.
Saat ini, Gunung Lewotobi Laki-laki berstatus Level IV atau Awas. Masyarakat serta pengunjung diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius enam kilometer dari kawah dan tujuh kilometer pada sektor barat daya hingga timur laut.
Warga juga diimbau tetap tenang, mengikuti arahan pemerintah daerah, serta tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas sumbernya.
Baca Juga: Suami Bakar Rumah Gegara Ribut dengan Istri Diamankan Polsek Cakung
Selain itu, masyarakat diminta mewaspadai kemungkinan banjir lahar hujan di sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung, terutama di wilayah Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
Penduduk yang terkena dampak hujan abu juga disarankan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik terhadap sistem pernapasan.
Artikel Terkait
PDIP Segera Cari Pengganti Usai Pecat Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Wahyudin Moridu
KPK sebut Kasus Korupsi Kuota Haji Tak Mengarah ke Ormas Keagamaan
Korlantas Putuskan Bekukan Sementara Penggunaan Sirine dan Rotator di Jalan